"Maaf ya li. Koko gw emang suka iseng anaknya. Tapi dia aslinya baik kok."
"Iya gak papa. Justru gw yang harusnya minta maaf soalnya tadi kayaknya gw udah gak sopan banget ke koko lu. Nanti tolong kasih tau dia ya kalo gw minta maaf. Sama tolong sekalian jelasin kalo gw anaknya agak pemalu makanya tadi gw gak berani jawab pertanyaan dia."
"Iya. Santai aja kali. Yodah ayok lanjutin tadi kita mau belajar apa dulu."
Akhirnya mereka berdua melanjutkan pembelajaran mereka. Sebenarnya alasan mengapa Lia hari ini datang ke rumahnya adalah untuk belajar bersama. Karena anak itu memang kurang pintar dalam hal pelajaran. Dan besok akan ada ulangan matematika.
Hari ini harusnya gebetannya juga datang. Ya gebetan karena hubungan mereka memang belum official menjadi pacaran. Yuna namanya, Yuna Talita. Tapi tiba-tiba gadis itu ada pertemuan keluarga. Jadinya ia tidak bisa datang hari ini.
Setelah tiga jam belajar bersama. Akhirnya selesai juga dan gadis itu memilih untung segera pulang. Walaupun sebelumnya ia sudah menawarkan untuk makan malam disini saja bersama keluarganya. Tapi gadis ini langsung menolak ajakan itu.
Ya sudah akhirnya ia biarkan gadis itu pulang sendiri. Karena gadis itu juga menolak untuk diantar. Katanya takut nanti orang tuanya marah-marah. Sebab orang tuanya memang melarang Lia untuk berpacaran.
"Lah, dah pulang man temen lu?"
"Udah kok."
"Kok lu gak anterin? Jadi cowo gak gentle amat si."
"Ya, dia yang nolak."
"Tetep aja. Kalo pacaran ya lu harus anterin dong. Emang gak takut kalo dia kenapa-kenapa di jalan."
"Hah? Pacaran? Siapa yang pacaran? Dia bukan pacar gw tau."
"Lah, bukan? Terus kok cuman berdua doang belajarnya? Oh gw tau, lagi pendekatan ya? Menurut gw si man, cari cewe lain deh. Dia kayaknya anaknya kurang sopan gitu. Tadi aja gak ada sopannya sama gw."
"Ya ampun ko. Dia tuh orangnya emang agak pemalu. Makanya tadi begitu. Dia juga suruh gw kasi tau lu kalo dia minta maaf soal tadi. Jadi jangan mikir kalo dia gak sopan lagi. Ok. Oiya, lagian gebetan gw tuh temennya."