Hari ini adalah hari Senin. Hari dimana semua orang merasa malas untuk pergi ke sekolah. Karena Sabtu dan Minggu adalah sebelum hari Senin. Membuat Senin menjadi salah satu hari yang mungkin paling dibenci bagi murid sekolah. Karena tepat pada hari itu hari libur mereka telah berakhir.
Tapi tidak bagi Wonho dan juga Sabina. Karena menurut mereka, sekarang semua hari adalah hari yang menyenangkan asal mereka dapat bertemu. Dan bagi Chris semua hari adalah hari menyebalkan jika ia melihat dua sejoli itu bersama.
Untungnya Wonho dan Sabina beda kelas. Kalau tidak pasti ia sekarang harus menyaksikan dua sejoli itu berdekatan lagi. Sekarang saat jam istirahat juga dia tidak makan bersama Sabina lagi.
Walaupun saat di kelas mereka tetap saling berkomunikasi. Karena memang mereka telah memutuskan agar tetap berteman. Dan Christian sendiri bukanlah lelaki yang suka berperilaku picik. Ia tidak pernah sekali pun berusaha menggoda gadis itu.
Ia benar-benar bertingkah hanya sebagai teman yang baik saja. Ia tidak pernah mencoba melewati batas tersebut. Walaupun kadang hatinya masih terasa sakit.
Dan sebenarnya ada satu hal yang membuat pikirannya teralihkan dari masalahnya yang sekarang. Apalagi kalau bukan tentang teman adiknya itu. Ia sendiri bingung mengapa dia sepenasaran dengan teman adiknya itu.
Apa mungkin karena itu pertama kalinya ia benar-benar tidak dihiraukan oleh seorang perempuan. Kalau ditolak sih ya, udah pernah. Baru kemarin-kemarin. Tapi ini benar-benar tidak diperhatikan bahkan ia hanya menanyakan pertanyaan yang mudah untuk dijawab.
Dan gadis itu tidak mengucapkan satu kata pun lalu menundukkan kepalanya. Yang benar saja. Sejujurnya ia merasa egonya sebagai pria yang cukup tampan dan terkenal sedikit terluka. Apakah itu alasannya ingin sekali mengetahui tentang gadis itu.
Entahlah ia juga tidak mengerti. Tapi yang jelas sekarang ia samgat bingung. Bagaimana caranya memulai percakapan dengan gadis itu. Ia takut jika dibilang sksd. Tapi memang dia ingin kenal dan mungkin, mungkin juga ingin dekat dengan gadis itu.
"Hah. Deket. Stop sumpahhhh. Dah gila otak gw." Menggelengkan kepalanya sendiri.
Teman-temannya yang melihat dia tiba-tiba seperti itu merasa heran.
"Oi, lu kenapa?" -Dilan
"Kayaknya si dah mulai gila dia gara-gara cintanya ditolak." -Cadillo
Mereka semua tertawa bersama kecuali Chris.
"Puas lu semua ketawain gw hah? Orang temen lagi sedih bukannya dihibur malah diledekin."
"Ya elah mau dihibur apa emang?" -Dilan
"Ya apa aja. Yang penting gak bikin gw tambah mumet."