Hari ini lomba akan dimulai. Semua peserta sudah hadir tepat waktu di arena perlombaan renang. Wonho sendiri merasa semangat dan energinya hari ini sangatlah baik.
Namun sebaliknya, Sabina hari ini terlihat sangatlah tidak beesemangat. Padahal ia pikir dengan acara jalan-jalan mereka kemarin, seharusnya hari ini gadis itu akan bersemangat, seperti dirinya.
Namun wajah hadis itu terlihat sedikit pucat. Ia berpikir apakah pacarnya itu sakit atau terlalu tegang karena peelombaan sebentar lagi akan dimulai.
Akhirnya, ia memilih untuk menghampiri Sabina. Karena masih ada waktu 15 menit sebelum perlombaan dimulai.
"Sa, lu kenapa hari ini? Lu sakit? Atau tegang karena bentar lagi lombanya dimulai?"
"Gw takut Lee. Kemarin gw mimpi kalo gw kalah di lomba ini."
"Hah? Sa jangan nyerah dulu tapi."
"Gw harus gimana. Gw takut banget karena gw bener-bener pengen menangin lomba ini."
"Sa, dengerin gw ya. Kalah atau menang lu gak bisa atur. Tapi yang jelas, lu gak boleh nyerah sekarang dan percaya sama mimpi lu gitu aja. Lu harus percaya dengan semua usaha keras lu selama latihan, lu pasti bisa melakukan yang terbaik hari ini. Walaupun lu gak menang, gak papa asalkan lu dah berusaha ngelakuin dan keluarin usaha terbaik lu. Ngerti?"
"Ngerti. Lee, makasih banyak ya. Karena perkataan lu ini, i know for sure i can do my best effort today. Walaupun gw gak menang gw gak akan nyesel. Thank you so much."
"Eh bulenya keluar lagi. Iya sayangg. Pokoknya cheer up ok?"
"Ok. Lu juga ya fightingg!"
"Yodah, gw balik ke rombongan gw lagi ya. Inget lu pasti bisa pokoknya jangan pikirin mimpi lu yang belum tentu terjadi. Semangat pacar!!"
"Omg. Kenapa dia harus teriak pacar si. Malu-maluin banget." Bisiknya terhadap diri sendiri.
Perlombaan renang bagi putra dimulai terlebih dahulu. Dan pada akhir pertandingan, Wonho berhasil merebut juara satu dalam lomba renang gaya bebas putra berjarak 100m.
Lomba renang bagi putri sekarang akan dimulai. Sabina sendiri masih merasa sedikit gugup. Tapi ia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia akan melakukan yang terbaik dalam lomba ini. Ia tidak akan terpengaruh oleh mimpinya itu.
Wonho yang menyaksikan Sabina yang akan mulai berlomba, merasa tegang juga. Ia takut gadis itu tidak bisa mengatasi masalahnya. Tapi ternyata tidak, gadisnya itu memang sangatlah hebat.