Wonho memang tidak terlalu sering membahas tentang papanya. Yang Sabina tau, papa pacarnya itu sekarang sedang berada di Korea, negara asal mereka. Entah sampai kapan papanya akan bekerja disana dan baru kembali ke Indonesia.
Tapi hari ini. Ternyata, papanya itu datang. Sabina sendiri merasa sangat terkejut. Begitu pula dengan Wonho. Karena papanya itu tidak memberi kabar padanya bahwa hari ini ia akan kembali.
"Se-selamat sore om." Ucapnya dengan sangat gugup.
"Eh, ini siapa Wonho?"
"Dia pacar aku pa."
"Oh, yodah main lagi sana."
"Iya. Papa mau istirahat ya? Kalo gitu aku anter dia balik dulu ya."
"Kalo masi mau main juga gak papa. Papa masuk kamar dulu ya."
"Aku pamit pulang, om."
"Iya. Hati-hati ya."
Wonho membawa gadis itu keluar dari penthousenya. Tapi ternyata buka kembali ke penthouse gadis itu. Ia malah mengajaknya pergi ke restoran dekat penthouse mereka berdua.
Pria itu hanya terdiam selama lima belas menit sebelum mulai berbicara. Sabina pun tidak memaksa pria itu untuk berbicara ketika ia terdiam. Gadis ini memilih untuk memesan minuman kesukaan mereka berdua.
"Maaf Sa."
"Kenapa minta maaf Lee? Kamu gak berbuat salah kok."
"Pasti tadi kamu kaget banget kan?"
"Iya aku emang kaget. Tapi gak kenapa-kenapa kok. Malah aku seneng bisa ketemu papa kamu."