Sabina's Dream

Jennifer Halim
Chapter #31

Bab 31

Hari ini Chris mengajak Lia untuk menemaninya sesuai perkataannya waktu itu. Tentu ia menjemput gadis itu ke rumahnya. Saat ia datang hanya ada mama dan kakak perempuan dari gadis itu. Ia tidak berani menanyakan keberadaan papanya.

Setelah memberi salam kepada anggota keluarga gadis itu. Ia segera diajak pergi oleh Lia. Gadis itu seperti tidak ingin membiarkannya berlama-lama berada di rumahnya.

Entah kenapa ia merasa sedikit sedih. Karena sebenarnya ia bahkan belum memperkenalkan diri dengan baik kepada keluarga gadis itu. Tapi, untuk apa juga ia sok-sokan mau memperkenalkan dirinya dan mau mengenal keluarga gadis itu.

"Kak maaf ya. Aku buru-buruin kakak keluar. Soalnya tadi aku habis ribut lagi sama kakak aku. Jadi males liat dia lama-lama."

"Iya Li. Gak papa. Kalo boleh tau, kamu ribut kenapa?"

"Gak penting kak. Males banget aku bahasnya."

Apa yang diucapkan oleh gadis itu benar. Ia memang baru saja ribut lagi dengan kakak perempuannya itu. Yang mereka ributkan adalah hal sepele lagi. Bahkan Lia sendiri sudah sangat lelah dan muak sehingga tidak ingin membahasnya sama sekali.

Awalnya ia selalu bercerita dengan teman-temannya. Tapi sekarang, enatah mengapa ia sudah sampai pada titik tidak ingin menceritakannya lagi. Karena selalu sama masalahnya.

Masalah yang sepele dan sangat amat tidak penting. Intinya ia lelah dan malas bahkan untuk memikirkannya saja. Ia memang sudah tidak berharap lagi untuk mempunyai hubungan yang baik dengan kakaknya.

Chris merasa mood gadis itu sangat buruk hari ini. Ia tiba-tiba merasa ingin sekali membuat gadis ini senang. Ia berpikir bagaimana cara untuk membuat mood gadis ini kembali baik.

"Li, makanan kesukaan kamu apa?"

"Banyak kak."

"Kalo yang kamu pengen banget sekarang, ada gak?"

"Pengennya si minum yang dingin-dingin manis. Pengen boba hehe."

"Yuk minum itu."

"Eh? Emang kakak juga suka boba?"

"Suka kok."

Tentu saja suka. Boba itu merupakan minuman yang sekarang menjadi favorit di kalangan anak muda. Tentu Chris juga tidak ketinggalan untuk menyukai minuman tersebut.

Akhirnya mereka pergi membeli salah satu boba yang sedang sangat terkenal di kalangan anak zaman now. Lia terlihat sangat menyukainya. Dan itu tidak luput dari penglihatan Chris. Ia puas sekali karena dapat membuat Lia senang seperti sekarang.

"Oiya Li, kamu udah makan?"

"Udah kok tadi. Kakak udah?"

"Udah juga hehe. Yodah mau cari kadonya sekarang?"

"Yok!"

Mereka pergi ke salah satu mall di pusat ibukota Jakarta. Mall yang memiliki banyak gerai fashion dan sebagainya. Sehingga ada banyak pilihan yang bisa mereka dapatkan.

Sebenarnya Chris tidak benar-benar ingin membeli kado. Tidak ada temannya yang akan berulang tahun dekat-dekat ini. Ia refleks menjadikan itu alasan saat mengajak gadis ini pergi.

Sekarang gadis itu malah mengajaknya melihat-lihat baju. Dan menanyakan ukuran badan temannya.

"Kak, temen kakak ukuran bajunya berapa? Terus suka warna apa?"

Lihat selengkapnya