"Will you marry me?"
"Yes."
Saat ini Sabina sedang dilamar oleh pacarnya. Siapa lagi kalau bukan Lee Wonho. Ya, mereka sudah berpacaran tepat delapan tahun.
Bohong, kalau dibilang hubungannya selalu baik-baik saja. Tentu, mereka pernah ribut besar. Tapi untung tidak ada kata putus dalam hubungan mereka. Pernah, mereka break beberapa minggu.
Tapi kembali bersama pada akhirnya. Dan sekarang, akhirnya, ia telah dilamar oleh kekasihnya yang tercinta itu. Dengan suasana yang sangat romantis dan cincin yang sangat cantik.
Sampai tiba-tiba ia sadar. Bahwa itu semua adalah mimpi. Ya, sekarang ia sudah bangun dari tidur halunya yang satu itu.
"Ah, nyebelin banget si. Lagi romantis-romantisnya padahal. Belum juga sempet ciuman."
Hari ini adalah hari reuniaan SMA mereka. Jadi, tadi itu dia sedang maskeran lalu ketiduran dan malah bermimpi halu.
Eh tunggu mimpi gw yang itu bisa jadi kenyataan juga kan? Kalo gitu gw harus dandan yang bagus hari ini hehe. -Pikirnya.
Tentu saja tidak semua mimpi Sabina menjadi kenyataan. Kadang mimpinya sangat absurd dan memang hanyalah sekedar mimpi seperti orang biasa. Tapi ia sangat berharap jika mimpinya yang tadi akan menjadi kenyataan.
Kenapa ia yakin bahwa itu adalah hari ini. Itu karena, ia melihat banyak teman-temannya tadi. Dan hari ini kan hari reunian, jadi pas sekali bukan?
Setelah selesai bersiap-siap, akhirnya sepuluh menit lagi, pacarnya itu akan menjemputnya. Dan benar saja, tepat jam tujuh malam pacarnya itu sudah sampai di depan penthousenya.