Sacred Promised

Dudun Parwanto
Chapter #17

17. Akhirnya Terbit Juga

Setelah mengalami serangkaian ujian berat, akhirnya majalah Reforma dengan laporan utama skandal DAU terbit. Judul halaman sampulnya Bagi-bagi Rezeki Dana Haji. Majalah Reforma yang baru terbit diburu banyak orang, termasuk Kemenag yang membeli dalam jumlah banyak untuk digudangkan.

           Dari mulai agen sampai pengecer , majalah habis terjual. Selain itu hampir semua media memberitakan investigasi dana DAU yang dilakukan majalah Reforma. Semua media baik online, cetak maupun televisi merujuk temuan berita investigasi dari majalah Reforma. Batubara pun berapa kali diwawancarai media.

***

Pagi itu udara cerah. Istri haji Murodi menggunakan taksi pergi mencari Yayasan Rabiah. Dia kesal karena malam itu haji Murod tidak pulang ke rumah. Istri Haji Murod merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan suaminya setelah ia membaca catatan harian Aisyah. Sementara Haji Murod sedang berdua dengan Rohana di ruang kepala Yayasan.

“Kondisi Kemenag sedang memanas, gara –gara berita ini akan ditulis Majalah Reforma. Kata pak Dolalah, Menteri minta semua data penerima ditertibkan dan mulai hari ini DAU dimoratorium, tidak bisa dikeluarkan dananya..”

“Bantuan yang Rp 100 juta untuk membuat taman kita nggak bisa keluar…?.”

“Nggak bisa lagi, ini semua gara-gara Zul…Bocah itu sudah merusak semua rencana”

           Tiba-tiba pintu dibuka, Haji Murod kaget tiba-tiba istrinya datang. Istri haji Murod mencak-mencak dan memaki-maki Rohana.

“Ternyata selama ini Papa bohong sama Mama, Mama sudah banyak mengalah tapi tetap saja Papa mencari wanita lain.”

           Rohana mengaku sudah dinikahi siri oleh Haji Murod. Akhirnya hubungannya dengan haji Murod yang selama ini disembunyikan terkuak. Haji Murod malu, akhirnya ia mengajak sopir dan istrinya pulang.

***

Pagi itu di kantor Polsek, Khudori ditangkap polisi karena menganiaya Zul. Khudori dimintai keterangan. Polisi lalu mengembangkan kasus itu.

“Jadi atas perintah siapa suadara melakukan penganiayaan ini?” tanya aparat.

“Dolalah Pak..” jawab Khudori.

           Di Polsek, Khudori bertemu dengan Handoko dan mereka ditemparkan dalam satu sel. Handoko mendapat kasus yang lebih berat karena penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia. 

***

Sesampai di rumah, Haji Murod meminta maaf pada istrinya.

Lihat selengkapnya