Sad Girl

Neng Jihan
Chapter #10

🍁{Chapter 9}🍁

🍁

Aleta menghentikan langkahnya saat melihat tempat duduknya yang dipenuhi sampah makanan, tempat duduknya sangat kotor. Dia pasti bakal kena marah kalau sampai guru mengetahuinya.

"Gimana miskin? Kita udah hias tuh tempat duduk lo," sahut Adel teman sekelasnya.

Aleta menatap Adel dengan tatapan sendu. Adel melirik Aleta sinis lalu ia menampar pipi Aleta. "Apaan sih lo! Gak usah sok menderita gitu deh, jijik gue lihatnya!" sinis Adel.

Aleta menunduk, ia merasakan perih di pipinya. Aleta lelah selalu dibully seperti ini, Aleta juga ingin diperlakukan baik oleh semua orang. Tapi kenapa rasanya sangat sulit dan sepertinya mustahil.

"Ta, lo gak papa?" tanya Kyra yang kini berada di samping Aleta, "Kita masih punya waktu buat bersihin tempat duduk lo," Kyra menarik tangan Aleta ke arah tempat duduknya.

Aleta menatap tempat duduknya yang penuh dengan sampah, baunya sangat menyengat sampai perutnya merasa mual.

Kyra mengambil sapu yang ditaruh di belakang pintu kelasnya lalu ia membersihkan sampah yang ada di atas kursi Aleta.

Aleta juga membantu Kyra membersihkan tempat duduknya. "Makasih Ra," ucap Aleta tulus.

"Ra, ngapain sih lo bantuin si miskin ini? Biarin aja napa, dia kan sampah jadi pantes aja kalau tempat duduknya banyak sampah," sahut Laura berdiri di samping Kyra.

"Aleta kan temen gue, jadi gue harus bantu dia. Lagian siapa sih yang berani ngotorin tempat duduknya Aleta, kurang kerjaan banget tuh orang!" kesal Kyra.

Laura terkekeh pelan. "Gue akuin, akting lo emang luar biasa Ra," ujar Laura. Laura berbalik pergi meninggalkan Kyra.

Padahal Kyra lah yang mengusulkan teman-teman sekelasnya untuk mengotori tempat duduk Aleta tapi sekarang ia seolah tidak tahu apa-apa. Hebat sekali aktingnya.

Aleta mencerna perkataan Laura. Dia bertanya-tanya apa maksudnya akting? Apakah ada sesuatu yang Aleta tidak ketahui?

Lihat selengkapnya