Sad Girl

Neng Jihan
Chapter #17

🍁{Chapter 16}🍁

🍁

Alvaro menunggu kehadiran Aleta di depan gang. Alvaro melirik arloji hitam di tangan kanannya, jam sudah menunjukan pukul 6:40 sebentar lagi gerbang sekolah akan ditutup oleh satpam.

Alvaro terus melirik ke arah gang tapi sayangnya tidak ada tanda-tanda kedatangan Aleta.

Alvaro turun dari motornya lalu ia melangkah memasuki gang. Alvaro melihat Ibu-Ibu yang sedang berkumpul di sebuah rumah yang mewah.

Alvaro mendekati para Ibu-Ibu itu. Ibu-Ibu itu juga menatap Alvaro. "Maaf Bu, kalau boleh saya tau rumah Aleta di mana ya?" tanya Alvaro.

Mereka saling menatap satu sama lain. Mereka melihat penampilan Alvaro yang tampak seperti orang kaya. Mereka bertanya-tanya kenapa Alvaro mau berteman dengan Aleta.

Alvaro merasa risih karena Ibu-Ibu itu terus menatapnya. "Kalau Ibu gak tau gak papa kok, saya permisi ya Bu," ucap Alvaro lembut.

"Itu rumahnya Aleta Nak," sahut salah seorang dari mereka, Alvaro melirik ke arah tangan Ibu itu yang menunjuk ke arah rumah yang sangat sederhana dibandingkan dengan rumah-rumah lainnya yang tampak sangat megah dan mewah.

Alvaro tersenyum. "Makasih Bu, kalau gitu saya permisi dulu ya Bu," Alvaro melangkah pergi ke rumah Aleta.

Ibu-Ibu itu terus menatap Alvaro. "Si miskin make pelet ya sampe orang kaya mau temanan sama dia gitu," cetus salah seorang dari mereka.

Alvaro mengetuk pintu rumah Aleta lalu beberapa saat kemudian pintu terbuka menampilkan wanita paruh baya yang ia yakinin kalau itu adalah Nenek Aleta.

Oma menatap Alvaro dengan kening berkerut, dia tidak pernah melihat Alvaro sebelumnya. Alvaro tersenyum manis pada Oma. "Saya temannya Aleta Oma, Aletanya mana ya Oma?" tanya Alvaro.

Alvaro tersentak saat tiba-tiba melihat Oma menangis. "Aleta belum pulang dari kemarin Nak, Oma udah cari Aleta kemana-mana tapi Aleta gak ketemu juga. Oma khawatir sama Aleta Nak, Oma takut terjadi sesuatu yang buruk sama Aleta," ungkap Oma.

Lihat selengkapnya