🍁
Aleta sekarang sering ke taman karena ingin bertemu dengan Alya. Tapi sayangnya ia sudah tiga hari tidak melihat Alya sejak pertemuan pertamanya dengan Alya.
Aleta menjalankan kursi rodanya ke arah seorang suster, dia akan menanyakan tentang Alya pada suster itu. Aleta menarik ujung seragam yang dikenakan suster itu. "Sus," panggil Aleta.
Suster itu tersenyum tipis melihat Aleta. "Ada apa Dek? Kamu butuh sesuatu?" tanya suster itu.
"Saya lagi cari anak yang namanya Alya Sus, kira-kira umurnya masih enam tahun. Kayanya dia sering kesini tapi beberapa hari ini saya gak pernah liat dia lagi, Suster tau gak dia dimana?" tanya Aleta.
Suster itu menghembuskan napas pelan. Tentu saja ia sangat tahu Alya karena ia yang merawat Alya sejak Alya pertama kali masuk rumah sakit ini. "Iya, saya tau Dek. Saya Suster yang ngerawat Alya, kamu pasti Aleta kan?" tebak suster itu.
Aleta tersentak, bagaimana suster ini bisa mengetahui namanya? Sepertinya Alya yang memberitahukan namanya pada suster itu. "Iya, saya Aleta Sus," jawab Aleta.
"Sebelumnya perkenalkan nama saya Indah. Ada yang mau saya tunjukan sama kamu Aleta, saya mau bawa kamu ke suatu tempat," ucap Indah.
Tanpa menunggu jawaban dari Aleta Indah lebih dulu menjalankan kursi roda Aleta. Aleta tidak mengucapkan sepatah katapun, dia percaya kalau Indah tidak mungkin berniat jahat padanya.
Aleta mengernyitkan alisnya saat Indah membawanya keluar rumah sakit. "Sus, kita mau kemana ya?" tanya Aleta penasaran.
Indah terus mendorong kursi roda Aleta. "Tenang aja Aleta, saya gak berniat jahat sama kamu kok. Kamu pengen ketemu Alya kan? Saya bakal nganter kamu ke Alya," jelas Indah lembut.
Aleta semakin bingung ketika Indah membawanya ke pemakaman umum. Indah terus mendorong kursi roda Aleta sampai masuk ke area pemakaman. Indah menghentikan kursi roda Aleta tepat di depan makam seseorang.
Aleta tersentak ketika melihat makam yang nisannya bernama Alya disertakan tanggal lahirnya, tanggal kematiannya baru dua hari yang lalu. Apa maksud dari semua ini?
Aleta melirik Indah dengan mata yang berkaca-kaca. "Dia gak mung-kin Alya ya-ng aku ken-al kan Sus?" tanya Aleta gemetar.
Indah menghembuskan napas kasar lalu ia mengelus pundak Aleta. "Dia Alya, Aleta. Alya meninggal karena penyakit kanker yang dideritanya sudah stadium akhir," jelas Indah.
Aleta menggeleng-gelengkan kepalanya. "Gak mungkin Sus! Kalau Alya punya penyakit kanker stadium akhir kenapa waktu ketemu saya dia keliatan sehat-sehat aja Sus? Kenapa?!"
"Suster pasti cuma ngada-ngada kan! Alya gak mungkin pergi secepat ini! Ini pasti bukan makamnya Alya yang saya kenal!"
"Saya gak bohong Aleta. Ini memang makam Alya yang kamu kenal, dia memang anak yang kuat sampai orang-orang tidak mengira kalau dia punya penyakit yang mematikan," terang Indah.