🍁
Mia membawa Reyhan ke sebuah rumah kosong yang terdapat di sebuah desa terpencil, ia yakin Alvaro dan para polisi tidak akan bisa menemukannya.
"Bawa dia masuk," perintah Mia pada anak buahnya.
Reyhan di dudukkan di sebuah kursi lalu anak buah Mia mengikat kedua tangan Reyhan kebelakang kursi.
Mia menyeringai. "Sebentar lagi anak kecil jelek ini bakal ngerasain yang namanya penderitaan," gumam Mia.
Anak buah Mia berjaga di depan pintu rumah kosong itu.
Reyhan membuka kedua matanya perlahan-lahan, ia melihat Mia yang sudah berdiri di depannya.
"Akhirnya lo bangun juga anak jelek," ucap Mia pelan. Mia mulai mengeluarkan pisau kecil yang ada di dalam tasnya.
Reyhan mulai kembali ketakutan, apa yang akan Mia lakukan padanya?
"Kaka ini siapa? Kaka mau apain aku?" tanya Reyhan memberanikan dirinya untuk bertanya pada Mia.
Mia tertawa pelan padahal tidak ada yang lucu sama sekali. "Gue orang yang nyuruh orang buat ngebunuh Nenek jelek lo itu dan gue juga yang udah nyiksa Kaka lo," jawab Mia.
Reyhan membulatkan matanya, jadi dalang dibalik semua ini adalah Mia. Reyhan mulai menitikkan air matanya. "Kenapa? Kenapa Kaka tega ngelakuin itu? Dan apa maksud Kaka nyiksa Kaka aku?" tanya Reyhan.