🍁
Aleta dan Alvaro memutuskan untuk mampir ke makam Oma lebih dulu. Alvaro memberhentikan motornya di depan pemakaman umum.
Ketika Alvaro melihat pemakaman umum yang becek tanpa aba-aba Alvaro langsung mengangkat tubuh Aleta ala bridal style.
Aleta tersentak karena tiba-tiba Alvaro mengangkat tubuhnya dengan reflek ia mengalungkan lengannya di leher Alvaro. "Kok kamu tiba-tiba gendong aku gini sih Al?" tanya Aleta bingung.
Alvaro melirik Aleta lalu fokus ke langkahnya karena ia takut terpleset. "Gue gak mau kesayangan gue kotor atau terluka gara-gara kepleset," jawab Alvaro.
Aleta tertawa pelan lalu mencubit pipi Alvaro pelan. "Dasar tukang gombal," ledek Aleta.
Alvaro menurunkan Aleta ketika sudah di sebelah makam Oma. Aleta jongkok lalu membersihkan dedaunan yang ada di makam Oma. "Oma apa kabar? Aleta kangen Oma," ucap Aleta pelan.
Alvaro ikut jongkok lalu ia membersihkan tangan Aleta yang kotor. "Ayo kita berdoa buat Oma Ta," ajak Alvaro.
Aleta mengangguk lalu mereka melantunkan ayat suci Al-Quran untuk Oma. Entah kenapa Aleta selalu tidak kuasa menahan tangisnya ketika melihat makam Oma, ia tidak pernah menyangka Oma akan pergi darinya secepat ini.
Alvaro melirik Aleta, hatinya ikut merasa sakit kalau melihat Aleta menangis begini. Alvaro menepuk-nepuk pelan punggung Aleta bermaksud untuk memenangkan Aleta.
"Oma, Oma kangen gak sama Aleta? Aleta selalu kangen sama Oma, maafin Aleta Oma karena belum bisa bahagiain Oma. Maafin Aleta Oma..." ucap Aleta sambil menangis tersedu-sedu.