🍁
Keesokan harinya Aleta mendengar kabar kalau Alvaro sakit, saat mendengar kabar itu ia langsung ke rumah Alvaro.
Aleta mengetuk pintu rumah Alvaro. "Assalamu'alaikum," ucap Aleta.
Pintu rumah Alvaro terbuka menampilkan sosok seorang perempuan yang seumur dengannya tapi ia tidak mengenali wanita itu dan ia baru melihat wanita itu.
"Lo siapa?" tanya wanita itu.
"Aku Aleta, aku pacarnya Alvaro kamu sendiri siapa?" tanya Aleta.
Wanita itu hanya diam, lalu ia menarik Aleta untuk masuk ke dalam. "Lo pasti mau jengukin Alvaro kan, masuk aja ke dalem kamarnya dia lagu tidur," ucap wanita itu.
"Tante Maria mana?" tanya Aleta, Tante Maria merupakan Ibu Alvaro, ia sudah mengenalnya bahkan kini ia sangat dekat dengannya.
"Tante lagi ke pasar," jawab wanita itu.
Aleta masuk ke dalam kamar Alvaro, ia melihat Alvaro tengah tertidur. Aleta menempelkan tangannya di dahi Alvaro. "Panas," ucap Aleta pelan.
Aleta mengambil air hangat dan kompres untuk Alvaro. Ia melihat bibir Alvaro yang tampak pucat. "Maafin aku Al, kamu sakit pasti gara-gara aku ya, harusnya kemarin aku gak bawa kamu hujan-hujanan," ujar Aleta merasa bersalah.
"Kamu gak salah Sayang," Aleta tersentak ketika mendengar suara Alvaro, ia kira Alvaro masih tertidur.
Alvaro membuka matanya perlahan-lahan lalu ia tersenyum sambil menatap Aleta. "Gue udah minta sama Allah kalau lo gak boleh sakit, mending gue aja yang sakit daripada gue ngelihat cewek kesayangan gue sampe sakit," ucap Alvaro sambil mengelus pipi Alvaro.
"Tapi aku juga gak bisa ngeliat kamu sakit Al," balas Aleta.
Alvaro duduk lalu ia menarik Aleta ke dalam pelukannya. "Gak papa Sayang," ujar Alvaro sambil mengecup pucuk kepala Aleta.
Ketika Alvaro mau batuk ia segera menjauhkan Aleta darinya, ia tidak mau jika Aleta tertular sakitnya. "Jangan deket-deket gue dulu ya Ta, gue takut nanti lo ikut sakit," pinta Alvaro.
"Gak bisa, aku pengen selalu ada di dekat kamu Al," ujar Aleta sambil tersenyum.
Aleta mengambil bubur ayam yang ada di atas nakas, sebelum ia kerumah Alvaro ia menyempatkan diri untuk membeli bubur untuk Alvaro, "Ayo makan dulu Al."