🍁
Hari ini Alvaro mengajak Aleta untuk nonton bioskop, walaupun keadaannya masih demam ia tetap memaksakan untuk pergi ke bioskop karena waktu itu Aleta pernah bilang kalau ia sangat menunggu-nunggu film.
"Al, kita gak usah pergi deh kamu masih demam, jangan bandel deh," omel Aleta sambil meriksa dahi Alvaro yang masih terasa hangat.
Alvaro merangkul lengan Aleta lalu ia menyenderkan kepalanya di bahu Aleta. "Gue gak mau, bosen tau di rumah terus. Gue mau jalan sama lo Ta," ujar Alvaro.
Alvaro menatap Aleta dengan menampilkan puppy eyes-nya. "Yaa... Yaa... Ayo kita ke bioskop Sayang," ajak Alvaro lembut.
Aleta mengalihkan tatapannya ke arah lain, jika sudah begini ia sulit untuk menolak permintaan Alvaro. "Gak. Pokonya kamu harus istirahat!" tegas Aleta.
Alvaro mengerucutkan bibirnya, ia terus menatap wajah Aleta. Alvaro menggoyang-goyangkan lengan Aleta pelan. "Ayo ke bioskop Sayang, kalau kamu gak mau aku cium nih," ancam Alvaro.
"Ga," sebelum Aleta menyelesaikan ucapannya Alvaro sudah lebih dulu mengecup pipinya, "Mau lagi gak?" tawar Alvaro sambil cengengesan.
Aleta menjauhkan dirinya dari Alvaro. "Alvaro! Ish, Aku malu tau gak! Kamu kenapa tiba-tiba jadi gini sih," ucap Aleta sambil menutup wajahnya. Ia yakin saat ini wajahnya sudah seperti kepiting rebus, Alvaro selalu bisa membuat hatinya dag-dig-dug tidak karuan.
Alvaro tersenyum tipis, ia maju mendekati Aleta lalu memeluk Aleta. "Maaf Sayang," ujar Alvaro lembut.
Aleta menurunkan tangannya dari wajahnya lalu beralih memeluk punggung Alvaro dan menyenderkan kepalanya di dada bidang Alvaro. "Aku cuma takut kamu makin sakit, kamu istirahat aja ya Al," pinta Aleta.
Alvaro mengangguk, ia tidak mau terlalu memaksakan keinginannya pada Aleta, ia tau Aleta bersikap begini pasti karena mencemaskannya.
Alvaro dan Aleta menonton film fantasi dari televisi yang ada di kamar Alvaro. Alvaro dan Aleta duduk di karpet depan televisi.
Saat menonton filmnya Aleta tiduran di pangkuan Alvaro, Alvaro mengelus-elus rambut Aleta sambil menonton filmnya. Aleta tidak bisa menahan kantuknya sampai ia benar-benar tertidur.