🍁
Hari ini Alvaro sedang berada di balkon cafe yang ia sering kunjungi dengan Aleta, besok adalah hari ulang tahun Aleta, ia ingin membuat kejutan yang spesial untuk Aleta.
Alvaro mendekor balkon cafe itu sendirian tanpa bantuan siapapun. Alvaro membayangkan senyuman manis Aleta saat melihat semua ini.
Aleta menaiki taksi untuk ke cafe, Aleta melihat pemandangan dari luar jendela taksi, taksi itu terus melaju. "Bang, cafenya bukan ke arah sini," ujar Aleta ketika taksi itu melewati jalur yang berbeda dengan arah cafe.
Perasaan Aleta mulai tidak enak. "Bang, berhenti," pinta Aleta. Aleta mencoba membuka pintu taksi itu tapi sayangnya tidak bisa.
Taksi itu berhenti di pinggir jalan yang sangat sepi, tidak ada satupun kendaraan atau orang yang lewat situ.
"Halo Miskin," sapa supir taksi itu. Tubuh Aleta melemas ketika mengetahui kalau supir taksi itu adalah Kyra.
"Kyra," ucap Aleta pelan.
Kyra mengambil tas Aleta secara paksa lalu ia membuang tas Aleta keluar dari taksi. "Permainan bakal segera dimulai," ucap Kyra sambil menyeringai ke arah Aleta.
Aleta terus mencoba membuka pintu taksi itu tapi sayangnya tetap tidak bisa, ia tidak tahu harus apa sekarang. "Alvaro, tolong. Aku takut," batin Aleta.
Kyra tersenyum puas lalu ia kembali melajukan taksinya sampai ke sebuah desa terpencil. Kyra memaksa Aleta untuk keluar, Aleta ingin sekali kabur tapi banyak laki-laki berbadan besar yang mengelilinginya, ia bisa menebak kalau itu bawahannya Kyra.
Aleta dibawa masuk ke dalam rumah kosong, ia diikat di kursi dengan sangat kuat, Aleta menatap Kyra yang melangkah ke arahnya. "Tolong lepasin aku Kyra," pinta Aleta dengan mata yang sudah berkaca-kaca.