🍁
Aleta datang ke cafe yang biasa ia datangi bersama Alvaro sekaligus tempat kerjanya dulu. Aleta duduk di samping jendela sambil memandangi luar jendela yang tampak ramai oleh kendaraan.
Aleta tesenyum tipis saat mengingat kenangan indah bersama Alvaro di cafe ini. Sudah sebulan berlalu dan selama itu Aleta hanya bertemu Alvaro di sekolah, Alvaro tidak pernah menatapnya lagi seperti dulu.
Alvaro benar-benar seakan-akan melupakannya dan tidak mengenalnya lagi. "Aku pasti buat kamu kaya dulu lagi Al," gumam Aleta.
Aleta melirik ke arah pintu cafe, ia tersentak saat tatapannya bertemu dengan seseorang yang selalu ia rindukan setiap hari. Aleta tersenyum menatap Alvaro, tapi sayangnya Alvaro hanya memberikan tatapan datar padanya.
"Aleta!" sapa Rin yang datang sambil menggandeng tangan Alvaro.
Aleta tersenyum tipis. "Hai Rin," sapa Aleta.
"Kita duduk di sini aja Al, boleh kan Ta?" tanya Rin sambil menatap Aleta.
Aleta mengangguk. "Duduk aja," balas Aleta.
Rin tersenyum, dia duduk di depan Aleta sedangkan Alvaro duduk di samping Rin. Tatapan Alvaro tidak teralihkan sedikitpun dari Aleta, ia sangat merindukan wanitanya itu.
Ia selalu menahan agar ia bersikap cuek pada Aleta, tapi nyatanya ia tidak bisa, ia selalu ingin memperhatikan wanitanya itu. "Lo gak pesan makan?" tanya Alvaro pada Aleta.
Aleta tersenyum lalu menggeleng. "Uang aku gak cukup buat beli makanan," jawab Aleta.
Seorang pelayan datang menghampiri meja Aleta. "Mau pesen apa Mba, Mas?" tanya pelayan itu.
"Aku mau jus jeruk sama spageti aja, kamu mau apa Al?" tanya Rin pada Alvaro.
"Lo sekalian mau pesen makanan gak Ta? Biar gue yang bayar," tawar Rin pada Aleta.
"Saya mau pesen ayam geprek campur nasi terus sama jus alpukat," ucap Alvaro pada pelayan.