Saga

Bentang Pustaka
Chapter #1

Chapter 1

“Pernahkah kamu mengidolakan seseorang yang belum kamu ketahui

rupanya?

Saga sudah hampir meremas dan membuang sticky notes berwarna kuning yang menempel di spidometer Vespa-nya. Ia selalu melakukannya seminggu belakangan ini setiap kali melihat kertas serupa saat berniat mengeluarkan Vespa dari parkiran sekolah.

Saga sudah hilang kesabaran. Ia menduga cewek bernama Selin—yang tidak ia ketahui seperti apa wujudnya itu—termasuk dalam tipe orang yang berpendirian teguh akan suatu hal. Atau, menurut Saga, bahasa yang paling tepat untuk menggambarkan cewek itu adalah tidak tahu malu!

Berbeda dari kemarin, kali ini Saga mengurungkan niatnya untuk membuang kertas bertuliskan tinta biru itu. Karena ia yakin, si pengirim pesan akan melakukan hal serupa esok hari, lusa, dan hari-hari berikutnya hingga membuat Saga merasa jengkel bila ia tidak melakukan sesuatu saat ini.

Saga menarik paksa sticky notes itu hingga terlepas dari Vespa-nya. Ia sempat berdecak kesal ketika menyadari double tape yang digunakan si pengirim pesan mulai mengotori kaca spidometernya.

Dengan kesal, Saga menempel asal kertas itu tepat di kaca spidometer motor Ninja yang terparkir di sebelah Vespa-nya. Kemudian, ia melanjutkan usahanya untuk memisahkan Vespanya dari motor-motor lain.

Saga melaju bersama Vespa-nya ke luar gerbang sekolah. Rasanya, ia ingin memilih menggunakan ojek online saja dan mengubur Vespa tua ini. Namun, sejak kepergian papanya sekitar dua tahun lalu, ia harus menghemat pengeluaran.

Saga menyadari bahwa ia harus membantu mamanya menghemat pengeluaran karena mereka kini hanya tinggal berdua. Selin berlari cepat menuju lokasi tujuannya setiap kali pulang sekolah, yaitu area parkir sekolah.

Sesampainya di lokasi, Selin berhenti dengan kedua telapak tangan menyentuh lutut. Napasnya tidak beraturan. Apalagi ketika ia tidak berhasil menemukan sebuah Vespa modif berwarna biru langit di tempat semula.

Selin menghela napas panjang. Selalu saja begitu. Ia selalu gagal bertemu dengan sosok pemilik Vespa modif keren menurutnya. Biarpun banyak yang bilang bahwa kendaraan Vespa itu sangat kuno, justru tidak bagi Selin. Vespa dengan bodi yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa itu justru membuat Selin kagum. Karena ia tahu sejarah lahirnya Vespa keren milik Saga.

Selin baru beberapa minggu bersekolah di SMA Nusa Cendekia. Selain karena Nuski—begitu nama SMA-nya sering disebut—merupakan SMA favorit yang ia idam-idamkan, bertemu dengan Saga adalah salah satu tujuannya masuk ke sekolah ini. Selin yakin, Saga bisa mengajarkan begitu banyak hal baru kepadanya di SMA ini, begitu pun sebaliknya.

Setelah merasa irama napasnya mulai teratur, Selin mendekati area parkir yang ia yakini sempat menjadi tempat parkir Vespa milik Saga. Ia berjongkok pada celah parkir yang kosong. Selin berusaha mencari kertas yang biasanya selalu ia temukan telah menjadi bentuk bola remasan di bawah motor yang lain, seperti pada hari-hari kemarin.

Lihat selengkapnya