Sahabat Bukan Mahram

Asih Ati
Chapter #10

Menguji

"Mencintai seseorang yang tidak mencintai Allah itu berat."


“Vig sini,” Seru Aprilia kembali melambaikan tangan, Viga tak memiliki pilihan lain dengan sangat terpaksa Viga menghampiri keduanya.

“Lo belum balik?” Tanya Ali,

“Ini mau balik,”

“Jangan buru-buru pulang Vig, gabung sini yuk ngobrol bareng kita dulu.” Pinta Aprilia.

 “Duh kayanya aku gak bisa pril, aku ada perlu soalnya.”

“Ada perlu apa? Lo tuh kemana aja sih perasaan lo ngilang mulu.” Gerutu Ali, namun Viga hanya terdiam tak ingin menjawab.

 “Lo cewek yang kemarin kan?” Viga baru menyadari ada orang lain diantara Ali dan Aprilia, Viga lalu menoleh melihat orang itu sejenak ia memperhatikan dan merasa tak asing dengannya.

“Lo?” Viga mencoba mengingat laki-laki itu yang ternyata ia adalah orang yang sama yang ia tabrak dan ia marahi tempo hari.

“Kalian saling kenal?” Ali melihat Viga dan Vikra bergantian.

“Kayanya kita ditakdirin buat kenal deh,” Vikra tersenyum menatap Viga dengan santai, Viga terdiam mengingat betapa buruk perlakuannya, ia merasa malu.

“Jiah, Ya udah kenalan deh.” sahut Ali berdiri mendekati Viga.

“nih Vig ini Vikra sahabat gue dari SMP.”

“Dan Vik ini Viga sahabat gue yang hobinya marah-marah,”

“Pantes aja, pertama kali ketemu udah kena marah.” Sahut Vikra.

“Kok bisa?” Ali menatap Viga heran.

“Gue emang gini orangnya, galak.” Celetuk Viga, Ali tertawa.

“Tapi tenang aja dia jinak kok. Karena lo berdua sahabat gue, gue yakin kalian bisa jadi bersahabat juga.” Lanjutnya, Vikra kembali melirik Viga.

Viga lalu terdiam teringat saat pertama kali mengenal Ali, dulu boleh dibilang awal-awal perkenalan Viga dan Ali sangatlah tidak menyenangkan, sikap resek Ali begitu membuat Viga kesal tak jarang membuatnya terlibat adu mulut dengan Ali dan itulah penyebab Viga sering masih sering marah-marah pada Ali, bahkan untuk beberapa lama mereka justru terlihat seperti tom and jerry, namun seiring berjalannya entah mengapa mereka berubah menjadi orang yang saling mengerti satu sama lain dan seiring berjalannywa waktu mereka malah menjadi bersahabat.

“Kok gue gak yakin ya.” Ucap Vikra.

Lihat selengkapnya