Sahabat Bukan Mahram

Asih Ati
Chapter #12

Berubah..

"Sia-sia saja menasehati orang yang sedang kasmaran."

 “Li gue mau ngomong sama lo.” Viga ragu-ragu menghampiri Ali yang tengah duduk sendiri dilorong kampus, Ali terdiam sejenak menatap Viga.

“Gak boleh!” Ucap Ali, Viga terhentak dengan respon Ali.

“Sejak kapan sih lo mau ngomong sama gue aja minta ijin dulu, biasanya juga lo langsung nyerocos gak pake kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar.” Lanjutnya, Viga menatap Ali datar.

“Gue serius.” Viga terduduk disamping Ali, jantungnya mulai berdegub cepat, sudah lama Viga tidak bicara berdua dengan Ali, ia gugup bukan karena perasaannya melainkan dengan hal yang akan ia bicarakan.

 “Ya udah lo mau ngomong apa, waktu lo lima menit.” Ucap Ali Viga menghela nafas sejenak.

“Gue mau ngomong soal Aprilia, tapi lo jangan salah paham ya.” Ucap Viga dengan nada ragu.

“Aprilia kenapa?” Ekpresi wajah Ali seketika berubah.

“Gue, gue Cuma mau ngingetin kalau kayanya lo jangan terusin deh pacaran sama Aprilia.”

“Kenapa?”

“Li, gak seharusnya kalian pacaran gue ngerasa kalau,”

“Lo cemburu?” Viga terhentak, namun detik berikutnya Ali malah tertawa.

“Gue serius li, pacaran itu salah, kalau serius lo harusnya gak pacaran sama Aprilia.”

“Maksud lo?”

 “Maksud gue kalau lo cinta sama Aprilia lo bisa kan taarufan dulu atau bahkan lo langsung nikahin dia, pacaran itu hubungan yang gak halal, gue takut kalian terjerumus sama hal yang salah.” Ekpresi Ali seketika berubah.

“Gue gak sebodoh itu ya Vig, gue gak bakal terjerumus sama ketakutan gak beralasan lo itu, gue bisa jaga diri.” Ali terlihat tidak suka.

“Lo jangan sombong li setan lebih tau kelemahan lo, itu kenapa gue selalu gak biarin lo berduaan sama Aprilia, li gue sahabat lo gue Cuma pengen ngingetin lo yang terbaik.”

“Jadi lo nyuruh gue putus sama Aprilia? kenapa gak dari awal aja sih lo cegah gue jadian sama dia? dan kalau emang pacaran itu haram kenapa banyak orang islam yang pacaran?” Viga terhentak mendengar pertanyaan Ali.

“Ya, mungkin karena mereka itu belum ngerti dan sekarang gue pengen lo ngerti, pacaran itu gak baik ada hal yang lebih baik buat ngejaga cinta kalian, yaitu menikah.”

“Ya gak semudah itu lah, kita masih kuliah kali, kenapa sih lo jadi gini, Hijrah lo itu berlebihan tau gak.” Seru Ali beranjak dari tempat duduk lalu pergi meninggalkan Viga..

Viga terdiam menatap Ali, tersayat sudah hatinya mendengar perkataan Ali. Viga menghela nafas meredakan sesak dalam dadanya, ia kecewa namun ia sudah mempersiapkan diri atas respon Ali.

Viga hendak beranjak pergi namun langkahnya terhenti saat ia melihat Vikra tak jauh dari tempatnya berdiri.

“Lo sejak kapan disitu?”

“Sejak lo datang, Sorry gue udah janjian sama Ali ketemu disini sebelumnya, gue gak maksud denger percakapan kalian.”

“Gak papa kok, lagian Ali udah pergi.” Ucap Viga hendak pergi.

“Lo tau Ali beruntung punya sahabat kaya lo.” Ucap Vikra menghentikan langkah Viga. Viga tersenyum.

“Gue duluan,” Ucap Viga lalu melanjutkan langkahnya. Viga memang kecewa pada Ali, namun ia tak akan menyerah setidaknya untuk saat ini.

Lihat selengkapnya