“Pril,”
“Ya Vig.” Aprilia menoleh dan mendapati Viga menghampirinya, ia tersenyum.
Viga terduduk disamping Aprilia, menatapnya sejenak. Ia menghela nafas melerai ragu, setelah gagal berbicara dengan Ali, kini ia berharap cara ini akan berhasil.
“Gue mau ngomong sesuatu.”
“kenapa Vig ?” Aprilia mengubah posisi duduknya hendak mendengarkan Viga.
“Sorry, tapi tolong jangan terusin pacaran sama Ali.” Ekspresi Wajah Aprilia seketika berubah.
“kenapa?”
“Please Jangan salah paham dulu, gue Cuma gak mau kalian terjerumus sama hal yang salah, lihat cara kalian pacaran gue jadi takut. Gue ngomong kaya gini karena gue sayang sama lo, gue udah nganggap lo kaya saudara gue sendiri, gue pengen lo bahagia sama Ali tapi gak dengan cara pacaran.” Jelas Viga.
“Terus dengan cara apa?”
“Kalau kalian serius kalian bisa taaruf terus nikah.”
“Vig gak secepat itu juga, Aku ngerti maksud kamu tapi Pacaran kita sehat kok kita gak ngelakuin apa-apa.” Ucap Aprilia.
“Lo gak taukan apa yang bakal terjadi kedepannya, kalau sesuatu terjadi yang paling dirugikan itu lo sebagai perempuan, dan gak ada pacaran yang sehat, kalo Ali bener cinta sama lo dia gak akan berfikir lagi buat berani komitmen sama lo, dan pacaran itu bukan sebuah komitmen.” Jelas Viga, Aprilia terdiam.
“Maksud lo apa Vig!” Seru Ali tiba-tiba datang. Viga dan Aprili menoleh bersamaan, Ali berjalan cepat tampak marah.
“Lo masih ngotot banget pengen gue sama Aprilia putus, lo cemburu?” Ucapnya membuat Viga terhentak, kedua sahabat itu saling bertatap tegang.
“Lo cemburukan, karena gak ada orang yang suka sama lo, karena lo gak punya pacar kaya gue?” ucapan Ali terdengar seperti merendahkan.
“Gue emang gak punya pacar, dan gue mau karena gue sadar itu salah.”
“Jangan sok Alim deh lo.”
“Gue sahabat lo li, gue Cuma pengen ngingetin lo.”
“lo bukan sahabat gue!”Seru Ali, bagai kilat yang menyambar.
“Ali, ” Aprilia menyentuh tangan Ali berusaha melerai keduanya, namun Ali sudah tak ingin mendengar apapun.
“Kalo lo sahabat gue, harusnya lo tau apa yang bikin gue bahagia, gue bahagia sama Aprilia. Tapi lo justru pengen kita pisah, sahabat macam apa lo.” Lanjutnya.