Jane melajukan mobilnya di tengah kepadatan lalu lintas tanpa perduli dengan omelan orang-orang yang merasa terganggu dengan cara menyetirnya.
Kringg~~kringg~~kringg
" Hallo, Jane maaf mengganggu. Saya hanya mau mengingatkan bahwa siang ini ada pertemuan dengan pemimpin perusahaan dari Korea untuk membahas mengenai produk pelembab wajah yang akan dikeluarkan." Ujar seseorang wanita dari telpon setelah Jane mengangkatnya.
"Ubah jadi sore." Ujar Jane yang langsung memutuskan sambungannya. Menurut Jane jika perusahaan itu membutuhkannya maka mereka akan mengikuti apa yang dia mau tanpa perlawanan. Jane bisa dibilang salah satu orang yang berpengaruh apalagi pada produk-produk kecantikan. Semua produk yang awalnya terlihat gagal tetapi jika dia yang menyentuhnya, maka produk itu pasti akan langsung laris dipasaran.
Sebetulnya yang membuat Jane harus memundurkan pertemuannya karena ia harus mengikuti test masuk perguruan tinggi. Meski dia diterima, tetapi itu baru masuk di universitasnya aja. Apalagi jurusan yang dia mau adalah kesehatan jadi pastinya dia harus tetap melewati seleksi.
Setelah sampai, Jane langsung memarkirkan mobilnya di halaman kampus. Halamannya bukan parkirannya. Ya alasannya karena cukup jauh berjalan dari parkiran ke lobby utama kampus itu.
Begitu turun dari mobil semua mata tertuju padanya. Pantas saja semua mata tertuju padanya. Selain dia yang parkir sembarangan, dia juga memiliki gaya yang sangat menonjol. Pertama dari mobilnya, ia menggunakan Lamborghini Veneno Roadster. Ayolah itu bukan lah mobil yang tergolong murah. Ginjal pun jika di jual masih kurang untuk membeli dan membayar pajaknya. Kedua, dia memakai semua barang bermerek mulai dari Louis Vuitton, Harmes, Gucci, bahkan Chanel. Dia memang luar biasa. Itu yang dipikirkan orang-orang disekitar Jane.
Berbeda dengan para Biarawati. Mereka melihat baju yang di kenakannya tidak sesuai dengan ketentuan dari Kampus. Bagaimana tidak peraturan kampus mengharuskan mereka datang dengan baju kemeja putih dengan lengan panjang, rok span dibawah lutut, kaos kaki panjang, flat shoes yang menutupi jari kaki, rambut tidak bewarna dan disanggul. Sedangkan Jane datang dengan kemeja warna hitam, rok bergelombang, sepatu kets, rambut berwarna dan juga terurai.
" Anak, kamu mahasiswa baru bukan?" Ujar salah satu Biarawati yang menghadang jalannya Jane. Tapi, bukan Jane jika mudah menurut dengan orang lain meskipun orang itu lebih tua. Dengan senyuman dan sedikit menundukkan kepalanya Jane melewati Biarawan itu tanpa mengucapkan satu kata pun.
Universitas yang Jane ambil adalah Universitas yang dikelola oleh para Biarawati sehingga peraturannya sangat ketat. Bisa dibilang Jane sengaja mengambil Universitas itu karena Jane mempunyai tujuannya sendiri.
"Jane Kim ya?" Ujar salah satu staff bagian lobby.
"Jane sebelum kamu test kamu isi data yang ini dulu, setelah itu kumpulkan ke saya ya. Nanti sekitar setengah jam lagi test pertama mu akan mulai. Ruangannya ada di atas. Jika tidak tau kamu bisa ikut dengan teman-teman mu." Ujar staff itu panjang lebar dan hanya dibalas anggukan dari Jane.
Beberapa menit setelah selesai mengisi data, Jane segera kelantai atas tempatnya test. Banyak dari mahasiswa baru tersebut yang sudah memiliki masing-masing teman. Berbeda dengan Jane yang lebih memilih menyendiri. Dan pastinya mereka membicarakan Jane. Terlihat dari tatapan mereka ke Jane. Dan Jane sangat membenci tatapan itu.
Ada 3 test yang Jane jalani mulai dari test tertulis, wawancara, dan kesehatan. semuanya berjalan lancar. Hanya saja sedikit kendala pas hendak pengambilan darah pada test kesehatannya. Meskipun terkesan dingin Jane sebetulnya juga penakut apalagi terhadap jarum suntik.
Jane langsung pergi dari kampusnya. Besok ia harus kekampus itu lagi untuk melihat hasil pengumuman dari ketiga test nya. Tanpa Jane sadari sebetulnya ada seorang pria yang dari awal Jane datang sampai ia pulang selalu memperhatikannya.
" Sepertinya dia anak yang anti sosial. Dan tidak mungkin kami bisa berteman." Ujar dalam hati laki-laki yang terus memperhatikan Jane. Namanya Albert Rodyous. Bisa dipanggil Rody. Dia adalah anak laki-laki yang biasa saja mungkin tidak dianggap ada oleh Jane. Tetapi, semua mahasiswa baru khususnya anak gadis sangat menggemarinya karena bisa dibilang ia lumayan tampan diantar mahasiswa di jurusan itu. Bisa dibilang bibit perawat cogan*.