Dipagi yang cerah. Febry, putri dari seorang petani yang cantik dan berhati seperti malaikat , yang selalu memimpikan untuk memiliki seorang sahabat yang baik dan pengertian, hanya terduduk dikasur kamarnya seraya menatap ke arah jendela dengan tetesan air mata yang membasahi pipinya. Bibirnya yang pucat, matanya yang sayup sama seperti hujan yang membasahinya. Entah kenapa dia selalu menangis ketika hujan turun. Mungkin saja kenangan dalam hujan tersebut yang pernah mengingatkannya pada orang yang pernah ada dalam ingatannya. Febry selalu berfikir apakah ada yang ingin bersahabat dengan ku yang miskin tidak memiliki apa-apa, untuk beli makan pun susah rumah pun masih ngontrak dan tidak bagus pula. Suatu ketika febry duduk didepan pintu rumahnya.
” apa aku ditakdirkan untuk tidak memiliki teman “. Ucap ku meneteskan airmata
Ibuk febry melihat keadaan febry yang sedang duduk termenung di depan pintu langsung menghampirinya.” Kamu kenapa sayang “. Ibuk mengelus rambut febry yang terurai panjang.
Febry menatap wajah ibuk sembari berkata “ gak papa kok buk febry hanya kesepian aja “.
Ibuknya pun tidak tega dengan keadaan anaknya yang masih duduk di smp kelas 1 itu. Iya ibu febry orang nya sangat baik, cantik lagi. Kalau dibilang baik hati sangat baik hati banget. Ibuk febry sangat ramah dengan semua orang yang disekitarnya. Ya wajar aja kalau febry nurun dari ibuknya. Sifat yang baik hati itu terkadang dimanfaatkan oleh orang disekitarnya. Selalu ada yang jahatin keluarga febry kasihan juga ngeliatnya. Bukannya ditolongin eh kok malah dimanfaatkan kan kalau gitu yang jahatin keluarga febry sangat tidak berterimakasih. Justru kebaikan kok malah menimbulkan kedengkian. Ya kalau sifat yang kayak begitu jangan ditiru ya.
Tak lama kemudian ayah febry pulang dari sawah “ assalamualaikum “. Ucap ayah di depan febry.
“ waalaikumsalam ayah “. Ucap ibuk keluar menjemput ayah febry.
Ayah langsung terarah pada febry yang termenung didepan pintu. Ayah febry tak tega dengan keadaannya langsung menghampiri febry. “ kamu kenapa nak kok sedih gitu “. Ucap ayah duduk didekat febry.
“ gak papa ayah febry hanya kesepian aja. Febry ingin punya seorang sahabat yang mengerty dengan keadaan febry saat ini, biar bisa menghibur febry dikala febry sedang suka maupun duka yah “. Ucap febry menghadap ayahnya.
Ayah febry menghelakan nafasnya untuk menenangkan febry agar febry tidak menangis lagi “ ooo masalah itu jangan nangis dong anak ayah kan kuat suatu saat kamu pasti akan punya sahabat sesuai dengan keinginan kamu kok sayang “. Ucap ayah febry memegang bahu febry.
“ tapi ayah apakah orang yang akan menjadi sahabat febry itu akan faham dengan keadaan febry saat ini “. Ucap febry tersedu-tersedu.
Ayah febry mengelus rambut febry dengan halus seraya berkata “ iya sayang ayah pasti yakin insyaallah orang yang akan menjadi sahabat febry itu akan faham dengan keadaan febry saat ini. Jangan sedih dong anak ayah pasti kuat kok “. Ucap ayah febry memberi semangat.
Febry pun bisa tersenyum kembali seperti sedia kala. Hanya orang tua febry yang menjadi penyemangat saat ini. Mungkin febry masih belum diperbolehkan punya sahabat. Febry sangat yakin allah akan memberikan waktu untuk febry mempunyai sahabat dengan apa yang febry inginkan. Jalan terbaik untuk febry kali ini adalah fokus sekolah dan membantu orang tua. Mengingat pekerjaan ayah dan ibu nya yang berprofesi sebagai petani. Febry harus bisa membantu orang tuanya selagi belum sibuk jika dia sudah memiliki sahabatnya mungkin febry bermain dengan sahabatnya.
Matahari mulai menghilang , hari mulai petang febry bersama ibuknya memasak untuk makan malam. Makan malam yang febry masak malam itu yaitu tempe tahu dan tumis kangkung. Masih mending ada tumis kangkung biasanya febry dan kedua orang tuanya Cuma bisa makan lauk tempe aja, namun dengan makanan itu febry sudah bersyukur, daripada gak ada makanan sama sekali. Febry, selain anaknya cantik baik namun febry juga jago masak lo. Iya kalau buat orang yang ingin menghina febry ya seharusnya liat-liat apa yang akan mereka hina. Disekolahpun febry selalu dihina dengan sebutan orang miskin. Namun dengan sebutan tersebut febry justru berterimakasih kepada orang yang menghinanya tersebut karena bagi febry sebutan tersebut bisa mengingatkan febry tentang perjuangan ke dua orang tua febry yang sedang berjuang menyekolahkan febry, agar hidup febry tidak seperti ibuk dan ayahnya. Kata-kata itu bukan buat febry drop malah bisa buat febry bangkit agar bersemangat mencari ilmu. Membuat orang tua bahagia adalah cita-cita febry disaat febry duduk dikelas 5 sd. Febry kembali bersemangat masak untuk makan malamnya bersama kedua orang tuanya. Makanan pun sudah jadi febry menghidangkannya didepan televisi yang disana telah duduk ayahnya.
Febry pun menghampiri ayahnya “ yah makanan udah jadi “. Sambil menaruh makanan didepan ayahnya yang sedang melihat tv.
Ayah febry pun langsung tersontak kaget dan melihat kearah makanan yang febry tarudh didepannya “ eh kamu nak, wah kayaknya makanan nya enak semua ini, ayah gak sabar ingin makan masakan ibu sama putri ayah yang cantik ini “. Ucap ayah febry seraya tersenyum memuji masakan yang dihidangkan.
“ ih ayah biasa aja yah, jangan terlalu memuji yah nanti kalau aku sama ibuk terbang gimana “. Ucap febry memeluk ibuknya.
Ibuk febry dan febry berjalan menghampiri ayahnya yang sedang berada didepan televisi “ iya yah nanti kalau ibu sama febry terbang ke kayangan gimana, nanti ayah gak ada yang nemenin lo “. Ucap ibu tersenyum bahagia.
Kami pun langsung menyantap hidangan yang telah dibuat untuk makan malam. Betapa senangnya hati febry melihat kedua orang tuanya bisa tertawa bahagia tanpa memperlihatkan banyaknya beban yang dipanggul oleh kedua orang tua febry, adanya beban yang harus dipanggul itu sudah menjadi tanggung jawab kedua orangtuanya febry agar febry tidak sedih dengan keadaan kedua orang tua febry. Namun hal itu bisa dirasakan oleh febry walau kedua orang tua febry tidak bercerita kepada febry. Ya febry berdoa semoga selalu seperti ini dan allah selalu memberikan kesehatan untuk kedua orang tua febry. Makanan yang disantap pun telah habis febry mulai meringkas piring-piring kotornya untuk dicuci. Febry segera bergegas berdiri membawa piring-piring kotornya ke dapur. Piringpun sudah selesai febry cuci dia bergegas pergi ke ruang tv duduk ditengah-tengah ibuk dan ayahnya.
“ sini nak, duduk disini “. Ucap ayah febry menunjuk tempat duduk yang berada didekat ibuk dan ayahnya.
Febry bergegas duduk di tempat yang sudah di sediakan ayah dan ibuknya “ iya yah febry ganggu ayah sama ibuk berduaan gak, kalau ganggu febry kekamar aja “. Ucap febry
Ibu pun langsung menghadap febry sambil berkata “ gak sayang, karena kebahagiaan ayah sama ibuk itu kamu sayang, jadi jangan anggap kebahagiaan ibuk dan ayah itu hanya berduaan “. Sembari mengelus rambut febry.
Kami bertiga melihat tv bareng-bareng, canda tawa memenuhi keluarga febry. Malam semakin larut namun tawa itu masih belum berhenti. Melihat film yang bisa membuat kami tertawa adalah juga kebahagiaan kami. Karena sedikit demi sedikit mengajarkan febry untuk tidak bersedih terus. Febry mulai mengantuk dan bergegas berdiri menuju kamar tidurnya karena besok febry harus berangkat sekolah dan senin adalah dimana murid harus mengikuti upacara bendera merah putih.
Kukuruyuk suara ayam pun membangunkan febry untuk melaksanakan sholat subuh. Febry langsung bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat subuh. Setelah sholat subuh febry langsung kedapur, membantu ibuk menyiapkan sarapan dipagi hari. Kalau habis subuh ayah febry sudah berangkat kesawah, ya berangkat pagi pulang sore. Jadi sebelum subuh ibuk selalu bangun untuk memasak nasi dan memasak lauk untuk disantap. Ya untuk kangkung masih ada yang belum dimasak. Sarapan hari ini yaitu lauk tempe dan tumis kangkung. Masakan pun telah usai febry mulai menghidangkan makanan seperti biasa didepan tv.
Febry menaruhnya didepan tv sambil memanggil ayah nya untuk sarapan pagi “ ayah makanan udah matang ayok makan “. Ayah febry pun keluar dari kamar melihat arah febry “ wah enak banget ini “. Ucap ayah tersenyum menunjukan sikap bersyukurnya dengan adanaya makanan ini.
Ibuk febry membawa nasi menuju ruang tv “ eits ayah ayok cuci tangan dulu nanti kalau kumannya nempel gimana “. Ibuk mengingatkan ayah agar keluarga dijauhkan dari penyakit itu.
Ayah pun tersenyum dan bergegas mencuci tangan untuk menyantap hidangan yang sudah disiapkan. Kami sarapan bersama-sama karena menurut febry kebersamaan adalah kekuatan keluarga dalam menjalankan masa-masa yang sulit. Ya kebersamaan itu juga diterapkan di sekolahan febry. Kami bertiga makan dengan sangat lahap dan menikmati hidangan tersebut karena keluarga febry yakin nanti atau besok juga udah beda lagi makanan nya apa yang allah berikan selalu disyukuri keluarga febry. Dalam 15 menit makanan habis, febry meringkas piring kotor untuk dicuci. Namun kalau pagi saat febry mau sekolah nyuci piring menjadi tugas ibuk sebagai ibuk rumah tangga. Ibuk febry berangkat kesawah bersamaan dengan febry berangkat ke sekolah. Febry berangkat mandi dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Kalau dibuat santai sih bisa ya karena sekolah febry tidak terlalu jauh dari rumahnya, namun febry tetap berangkat sebelum jam set 7 biar bisa menjadi murid yang teladan. Mandi febripun telah selesai febry bergegas memakai seragam sekolah biru putih.
Febry telah siap untuk berangkat kesekolah, febry pun berpakaian rapi dan menggunakan hijab putih. Febry keluar dari kamarnya, mencangklong tas kepundaknya dan menghampiri ibuknya yang sudah berada didepan pintu untuk berangkat kesawah.
Febry mengambil sepatunya yang sudah jelek dan memakainya “ buk febry berangkat sekolah dulu “ . febry berpamitan kepada ibuknya.
Ibuk febry pun mengeluarkan uang 10000 dari dalam sakunya untuk diberikan kepada febry “ ini sayang uang saku hari ini “. Ucap ibuk febry sambil mengelus rambut yang tertutup dengan hijabnya.
Febry langsung memeluk ibuknya semabari berkata “ terimakasih ibuk febry janji akan belajar dengan giat lagi, febry berangkat dulu ya bu assalamualaikum “. Febry mencium tangan ibuknya.
“ waalaikum salam sayang “. Ucap ibuk nya tersenyum.
Febry pun bergegas kesekolah berjalan kaki dengan senyuman bahagia. Febry anaknya tidak pernah jajan disekolah kalau gak lapar, uang yang sisanya dia tabung kedalam celengan sapinya. Jarak rumah dengan sekolahnya hanya membutuhkan waktu 20 menit jika berjalan kaki. Setelah sampai disekolahnya hanya ada guru-guru dan beberapa murid yang sudah berada disekolah. Hanya anak-anak teladan yang mau berangkat kesekolah dipagi hari, karena mereka berfikir jikalau telat akan membuat malu orang tua mereka. Febry pun berjalan menghampiri guru-gurunya yang berada didepan ruang guru.
“ assalamualaikum bu “. Febry mengucapkan salam dan mencium tangan gurunya yang tidak lain wali kelas febry.
Wali kelas febry langsung menghadap ke febry “ waalaikumsalam eh febry udah berangkat kamu nak “.
“ sudah buk seperti biasa kalau hari senin “. Ucap febry tersenyum.
Wali kelas febry adalah orang yang sabar, baik, cantik, pokoknya top banget, dan patut dicontoh oleh murid-muridnya yang lain, Sebut saja bu eni. Selama 2 bulan febry bisa belajar banyak hal yang dimiliki bu eni, namun tidak semua hal yang tersimpan dari bu eni. Ya hanya beberapa yang bisa febry liat dengan nyata. Febry meninggalkan bu eni menuju kelasnya untuk menaruh tasnya dimana febry duduk. Teman satu kelas febry mulai berdatangan waktu menunjukan pukul 06.20 setengah jam lagi upacara bendera akan segera dilaksanakan. Upacara kali ini febry mendapatkan tugas untuk mebacakan pembukaan UUD 1945. Seorang anak laki-laki datang menghampiri dan menyapa febry untuk mencari kelas 7 B, kebetulan 7 B itu adalah kelasnya febry. Dia laki-laki yang terlihat tampan dan baik hati.
“ hai mau tanya kelas 7 B itu mana ya “. Tanya laki-laki itu.
Febry pun terkaget dengan pertanyaannya yang mengarah satu kelas dengannya “ ehm itu disitu “. Febry menunjuk kelasnya.
“ terimakasih ya “. Ucap laki-laki itu berterimakasih.
“ iya sama-sama “ jawaban febry sambil meninggalkan laki-laki itu menuju ke lapangan.
“ hei aku belum tau namamu “. Teriak laki-laki itu kepada febry.
Upacara pun dimulai rangkaian upacara telah dilewati lalu ada pengumuman-pengumuman. Disitu berdiri seorang laki-laki yang bertanya kelas kepada febry, ternyata febry baru tahu bahwa dia seorang murid baru disekolahnya. Pantes aja febry gak pernah melihat anak laki-laki itu ternyata dia anak baru. Dia memperkenalkannya didepan anak-anak seusai upacara, namanya kevin. Iya febry tau itu karena kebanyakan yang bernama kevin itu orangnya tampan sehingga para cewek tertarik pada kevin. Namun ada yang disayangkan, kevin orangnya sangat cuek kepada seorang wanita kalau tidak mengenalnya. Namun tidak denganku, justru dia malah menghampiriku sebelum upacara tadi ya mungkin karena dia anak baru dan gak tau kelas.
Selesai perkenalannya kevin semua murid langsung masuk ke kelasnya. Iya kevin justru duduk dengan febry, perempuan dikelasku saling mengusir tempat duduk disampingnya, namun kevin tidak mau dia tetap saja duduk disamping febry. Namun ada teman satu kelasnya yang tidak suka dengan keberadaan febry yang selalu saja dilirik oleh banyak laki-laki. Ia bernama amelia, amelia seorang murid yang mempunyai geng dengan 2 orang perempuan dikelas sebelah, yaitu cacha dan fika. Ke tiga orang itulah yang selalu mengejek febry, namun ejekan itu tidak mempan bagi febry, amelia cs pun semakin benci dan marah karena ejekannya tidak mempan untuk febry. Mungkin mereka juga salah orang kali yang orang sebaik febry diejek ya mana mungkin febry melawan karena febry tahu kalau dia melawan sama saja dia seperti amelia cs, ya sama-sama jahatnya lebih baik ejekan itu dibuat motivasi.
Tak lama kemudian bel istirahat pun berbunyi anak-anak yang lain berhamburan keluar kelas, kevin menyapa febry ntuk menanyakan nama febry “ hai boleh kenalan “. Kevin menyodorkan tangan nya kearah febry.
febry pun membalikan arah kepada dia dan membalas sodoran tangan kevin “ boleh silahkan namaku febry “. Kevin membalas perkenalannya “ hai febry namaku kevin. Kamu gak ke kantin “.