Sahabat Sehidup Sesyurga

Nafsul Muthmainnah
Chapter #1

Si gendut

"Hey. Gendut" Ucapku refleks pada salah seorang laki-laki yang terlalu cuek dengan lingkungan. Bayangkan saja, dia bergelantungan di pintu sambil masih memakai tasnya.

Aku yang sedang memperhatikan sekelompok laki-laki yang lain bermain bola, tidak terima begitu saja ketika ada orang yang tiba tiba datang lantas menghalangi pemandangan.

Dia menoleh, tapi tidak berkata apapun. Lantas dengan manisnya pergi entah kemana. Aku tak tau dia siapa, teramat tiba tiba berdiri di pintu itu.

"Udah tau badan gede, berdiri disitu lagi. Ngerusak pemandangan tau!" Bentakku dalam hati.

Hari ini, hari kedua aku di sekolah ini. Sebagai kelas sepuluh yang masih belum banyak memiliki teman, aku memutuskan datang sendiri ke kumpulan perdana calon anggota paskibra sekolah.

Entahlah, entah kenapa aku ingin sekali mengikuti ekstrakulikuler ini. Ketika masa MBS minggu kemarin, begitu menakjubkan melihat kaka kelas mendemonstrasikan paskibra.

Ini pukul 13.30, tapi yang datang baru 6 orang. Tidak termasuk si gendut tadi, aku tak tau dia hendak mengikuti perkumpulan apa. Sebab hari ini, hampir semua ekstrakulikuler mengadakan perkumpulan perdana untuk kelas sepuluh, ya siswa baru.

Di kanan kiriku sudah duduk masing-masing dua orang. Di belakangku satu orang pria dengan tubuh yang mencerminkan rajin olahraga sedang sibuk dengan ponselnya.

Bete rasanya. Kanan kiri sibuk ngobrol berdua, dibelakang sibuk entah chat dengan siapa. Dan ketika aku memilih untuk memperhatikan keluar saja, malah ada si gendut yang merusak segalanya.

"Huft, baru perdana kok sudah sekesal ini ya" keluhku lagi.

"Ayo ayo adek adek, masuk ke ruangan ini ya. Ayo silahkan, isi dulu yang depan. Bentar lagi dimulai kumpulannya"

Eh eh, apaan ini? Ketika para senior berbicara seperti itu, berbondong-bondong siswa siswi yang mukanya masih asing bagiku, masuk ke dalam ruangan.

Loh loh, jadi ternyata dari tadi mereka sudah tiba disini, kenapa masih ngerubung diluar?

Lihat selengkapnya