Sahabat Semati

winda nurdiana
Chapter #2

Awal

Imron dan Vega merupakan sahabat dari kecil. Mereka selalu bersama-sama sejak mulai dari SD sampai kuliah pun tetap bersama.

  Esok itu seperti biasa, mereka sedang duduk di depan kelas sembari menunggu dosen masuk.

  "Udah jam segini, dosen belum masuk aja," gerutu Imron.

"Dosen bebas, Bosku," balas Vega, terkekeh.

Pandangan mereka teralihkan saat melihat musuh mereka Rival. Ya, sudah sejak awal kuliah, Vega dan Imron selalu memusuhi Rival sebab Rival mencari gara-gara duluan. Waktu itu, Rival sengaja melontarkan kata pedas pada Vega dan Imron. Semenjak itu mereka bermusuhan sampai detik ini. Vega langsung menghadang Rival. "Musuh kita datang," ucapnya.

"Lo mau ngajak berantem, hah?" Rival menaikkan satu alisnya, bersiap memukul dengan tangan menggepal.

"Ayo kalau lo berani." Vega maju dan menarik kerah Rival. Tapi, dosen tiba-tiba datang dan melerai keduanya.

"Kalian ini mau kuliah atau mau jadi berandalan?" Dosen bernama Jimah menegur Vega dan Rival yang sedang baku hantam. "Udah masuk kelas!" Jimah melangkah masuk kelas.

Keduanya terdiam dan melangkah ke kelas. Sebelum melangkah ke kelas, Rival berkata. "Urusan kita belum selesai!"

Dengan tatapan tajam, Vega menyunggingkan bibir. Cowok itu masih ingin menghajar Rival sepulang kuliah nanti.

"Gue pengin hajar si Rival!" seru Vega di tengah-tengah dosen menerangkan.

Lihat selengkapnya