Sahabat Semati

winda nurdiana
Chapter #5

Dihantui

 Rival menonton TV sendiri di ruang tamu. Sekarang cowok itu sedang menonton acara Tom & Jerry. Sesekali Rival terbahak melihat adegan saat Tom dikerjai habis-habisan oleh Jerry. Entah apa yang terjadi, tiba-tiba lampu padam dan anehnya TV itu tetap menyala.

    "Kok aneh? Kan lampunya mati, " gumam Rival.

Rival segera mengambil remote dan mematikan TV-nya. Aneh, TV itu tidak mau mati. Layar TV berubah menjadi abu-abu.

 "Ini TV gila kali, ya?" Rival mulai kesal dan terus memencet-mencet remote dengan jempolnya. Akhirnya TV itu mati dengan sendirinya. Tidak sampai di situ, TV itu kembali menyala dengan penampakan yang aneh. Ada wajah setengah hancur muncul di layar TV. Rival kaget setengah mati. Rival segera berlari menuju kamar dan menaiki beberapa tangga sebelum masuk ke kamar.

   "Itu tadi setan atau apa?" Rival bergidik ngeri. Suasana semakin mencekam. Ditambah lampu yang masih belum menyala. 

  "Sial banget gue. Mana di rumah sendirian!" Rival melesat ke kasur dan menutupi tubuhnya dengan selimut. Rival memejamkan mata berusaha mengusir rasa takut. Napas Rival mulai sesak dan dia segera membuka mata. Alangkah terkejutnya Rival saat cowok itu melihat ada wajah setengah hancur di hadapannya. Spontan Rival menarik selimutnya ke atas dan segera berlari menuju lantai dasar.

   "Setan!" pekik Rival. Rival mulai menduga kalau itu adalah arwah Vega. Rival menjadi ingat ucapannya tadi siang saat di kampus. Ya, dia membicarakan soal Vega. Mungkin arwah Vega tidak senang kalau Rival membicarakannya dan hantu Vega terus mengikuti Rival.

  "Ampun ... ampun," rengkek Rival.

Hantu Vega menampakan wajah seram dan terus berjalan menuju ke arah Rival.

  "Gue minta maaf," kata Rival.

"Pembunuh! Pembunuh!" Hantu Vega berucap seperti itu membuat Rival keheranan.

  "Maksud lo apa?" Rival semakin takut dan hantu Vega semakin dekat hanya tinggal beberapa langkah saja.

Lihat selengkapnya