Sementara itu, aku mulai akrab dengan Berto yang sering curhat tentang seorang cewek di kelas yang sedang ditaksirnya. Betapa kagetnya aku karena ternyata Berto menyukai murid baru bernama Adrianne itu. Bahkan, dia meminta bantuanku untuk bisa dekat dengan Adrianne.
Karena merasa mungkin ini adalah kesempatanku untuk bisa berkomunikasi lagi dengan Ina, aku berinisiatif untuk mendekati dan menghubunginya supaya bisa meminta bantuan untuk mendekatkan Berto dengan Adrianne. Akhirnya, aku memberanikan diriku untuk menelepon Ina setelah sekian lama putus komunikasi dan tak berbincang akrab lagi dengannya. Sejujurnya, aku sangat rindu saat-saat kami curhat dulu.
Aku sempat ragu Ina akan menerima panggilan telepon dariku. Namun, aku segera menepis perasaan pesimisku itu dan langsung menekan nomor telepon Ina dengan penuh harapan. Beberapa saat kemudian, aku mendengar suaranya yang nampak agak canggung saat menjawabku. Syukurlah, Ina akhirnya mau menerima ajakanku untuk berbicara secara langsung denganku keesokan harinya di kantin sekolah.