Sailing with the waves

muhamad Rifki
Chapter #8

Bab 7

PEMALU

Masa SMA adalah masa yang paling berharga menurut Hanif. Karena pada masa sma itulah ia mendapatkan cinta pertamanya, siapa lagi kalau bukan Rani, istrinya saat ini. Tetapi cara Hanif untuk mendapatkan cinta Rani ini tidak umum, karena Hanif dulu sangat pemalu.

Saat itu Hanif kecil memang satu kelas dengan Rani. Dari kelas satu hingga saat itu kelas tiga SMA, hubungan mereka sangat baik sebagai teman, tidak lebih. Hanif dan Rani seringkali tukar makanan. Terkadang Hanif yang membawakan makanan untuk Rani atau sebaliknya. Suatu ketika saat Hanif ingin membawakan makanannya kepada Rani, Hanif bertemu dengan salah satu temannya yang memang satu kelas juga.

"Hanif, Haniftemannya menggelengkan kepalanyaKalau suka tuh bilang, jangan malu-malu terus nanti diambil orang nangis."

"Ah apasih kamu ini, Yudi. Aku ini cuman temanan biasa saja kok sama Rani," jawab Hanif.

"Masa? Aku tahu cara biar Rani bisa jadi pacarmu," ucap Yudi.

"Kamu ini bercanda mulu. Sudah sudah ah, aku mau masuk kelas dulu nih."

"Yakin gamau? Ya sudah, jangan nangis loh kalau Rani diambil orang lain. Aku denger-denger sih kelas sebelah ada yang mengincar Rani."

"Memang gimana caranya?" jawab Hanif yang tiba-tiba mau tau caranya setelah dengar ada juga yang mengincar Rani.

"Nah ini baru temanku. Nanti pulang sekolah kamu ke rumah ku, aku kasih tau cara paling ampuh untuk meluluhkan hati wanita."

"Ya ya ya. Padahal kamu sendiri saja belum punya pacar toh."

"Wajar saja aku tidak punya pacar. Aku orang paling tampan di sekolah ini, jelas saja selereku tinggi. Cuman memang belum ketemu yang cocok aja. Yasudah pokoknya nanti kamu kerumah aku pulang sekolah," jawab Yudi yang mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

"Siap, orang paling tampan di sekolah," jawab Hanif sembari tertawa.

Saat sampai di rumah Yudi, Hanif disuruh untuk menunggu dulu di tempat duduk depan rumah Yudi.

"Kamu tunggu dulu di sini, Hanif. Aku mau ganti baju dulu sebentar ya."

"Ya, sana ganti baju dulu," jawab Hanif

Sambil menunggu, Hanif melihat banyak sekali koleksi burung burung kicau milik Yudi. Suaranya merdu sekali masuk ke dalam telinga.

Lihat selengkapnya