Sajak Cinta Terakhir

Oleh: Widhi ibrahim

Blurb

"Apa sih maunya dia? Kalau dia beneran suka sama kamu... jangan kaya gini caranya!" bentak Mahesa penuh kekesalan, sambil meremas kertas yang ia pegang. Lalu menghempaskannya ke lantai dan menginjaknya dengan penuh amarah.

"Jangan emosi gitu dong, Sa!" ujar Risya sedikit menenangkan Mahesa.

Bagi Risya mungkin ini bukan apa-apa, hanya sebatas rangkaian kata yang ditulis seorang pengagum rahasia untuknya. Tapi bagi laki-laki yang kini sedang berdiri di hadapannya, sajak itu merupakan sebuah ancaman. Ajakan perang terang-terangan yang ditujukan padanya, untuk memperebutkan hati gadis cantik yang sama-sama mereka kagumi. Itu sangat terlihat jelas dari rangkaian kata pada sajak yang baru saja Mahesa baca.

Di dalam hembusan nafasku,
Dan di setiap detak jantungku,
Gejolak rindu terasa membara
Semakin jelas kurasa, rinduku semakin bergelora

Inginku berlari menggapai dirimu
Agar kudapat bersama di sampingmu

Detik-detik terus berlalu,
Sedangkan aku diam terpaku
Dan dirimu hanyalah sebuah lilin kecil
Di saat terbangun, yang ku sangka mentari pagi
Dan dirimu hanyalah api kecil
***

Yuk intip kisah cinta segitiga mereka dalam cerita 'Sajak Cinta Terakhir'. Semoga suka sama ceritanya.

Writen : Widhi ibrahim
Sajak : Arya nugraha & Widhi ibrahim

Lihat selengkapnya