SAKURA

bibliosmia
Chapter #13

MENIKMATI RASA SUKA INI

Ujian akhir semester akhirnya berlangsung, semua siswa dan siswi hampir di semua sekolah di Indonesia memulai ujian akhir semester hari ini. Kertas-kertas bertuliskan ‘Harap tenang ada ujian!’ sudah tertempel rapih di setiap sudut sekolah. Sekolah yang biasanya terdengar cukup ramai berubah menjadi sepi, semua mulut tertutup, mata para pengawas ujian mulai bekerja, otak serta tangan para peserta ujian juga mulai aktif bergerak, setiap jantung mulai berdetak lebih kencang karena gugup, bukan lagi karena jatuh cinta.

Hari-hari yang cukup berat untuk anak sekolah adalah hari di mana ujian dimulai, mereka yang cukup belajar pun tetap merasakan ketegangan itu, apalagi mereka yang setiap hari menghabiskan waktu mereka dengan bermain.

Seperti Puput, Titan, Galin dan Adit, mereka melewati ujian juga dengan ketegangan meskipun mereka cukup belajar dan terkenal sebagai pelajar yang cerdas, bahkan saat ujian seperti ini, setiap pulang dari selesai mengerjakan ujian mereka langsung belajar bersama.

Saat ini ke-empat sahabat itu sedang berada di ruang tamu rumah Titan, mereka sedang memepelajari pelajaran fisika yang akan diujikan besok, ruang tamu terlihat sangat hening, mereka ber-empat sibuk dengan posisi dan kertas masing-masing, benar-benar melaksanakan tugas mereka sebagai pelajar. Bunda yang sejak tadi sesekali memperhatikan ke-empat remaja itu tak berhenti tersenyum dan senang, karena meskipun, Bunda tahu bahwa mereka sedang merasakan kasmaran, jatuh hati, jatuh cinta, saling menyukai satu sama lain, tapi mereka tetap mengutamakan pendidikan mereka.

-||-

Ujian semester genap di lakukan selama empatbelas hari, berlangsung dengan cukup tegang, beberapa siswa dan siswi yang tertangkap tangan saat melakukan kecurangan juga sudah ditindak sebagaimana peraturan sekolah. Setelah empatbelas hari ketegangan berlangsung, kini semua sekolah, termasuk SMU Kusuma akan menyelenggarakan class meeting untuk para siswa, yaitu kegiatan di luar kelas setelah ujian, seperti perlombaan sesama siswa-siswi dan akan diadakannya camping tahunan sebelum masuk masa pelajaran baru.

“Wahhh!” Puput datang dan langsung menyandarkan kepalanya ke bahu Galin yang sedang duduk bersama Adit dan Titan di taman sekolah, “Capek banget!” lanjut Puput merengek.

“Abis ngapain lo?” tanya Adit penasaran.

“Ngurusin pemilihan ketua osis yang baru.” jawab Puput sambil sedikit cemburut menoleh ke Galin, dan hanya dibalas senyum manis oleh Galin.

“Kok lo nggak ikut ngurusin?” tanya Adit ke Galin.

“Ya mana boleh lah, kan yang mau dicabut jabatannya gue, masa gue ikutan ngurusin!” jawab Galin.

“Kandidatnya siapa aja?” tanya Titan yang akhirnya membuka suara,

“Ada tiga kalo nggak salah, dua cowok satu cewek.” jawab Galin.

“Kalo kalian, udah ada kandidatnya buat jadi ketua ektrakulikuler taekwondo?” tanya Puput ke Adit dan Titan.

“Ada!” jawab kompak Titan dan Adit.

“Yang tim cowok siapa?” tanya Galin.

“Edwin.” jawab Titan semangat, sampai mengubah posisi duduknya, “Pada tau, kan?” lanjut Titan bertanya dengan raut wajah yang semangat.

“Oh yang kemarin juara juga ya?” tanya Puput.

“Sepupunya, Adit!” Galin memberi tahu Puput.

“Betul, keren sih itu orang, penampilannya selalu mantap, cocok banget jadi ketua tim!” ucap Titan dengan begitu membanggakan Adik kelasnya yang bernama Edwin itu, sedangkan Galin dan Puput hanya menyembunyikan senyum mereka karena melihat raut wajah Adit yang sudah berubah.

“Edwin atau gue?” tanya Adit tiba-tiba ke Titan.

“Ya Edwin lah, lo mana boleh kali nyalon lagi!” jawab Titan.

“Maksdunya kerenan Edwin atau gue?” Adit mengulangi pertanyaannya dengan sangat jelas.

“Ha?” Titan tersenyum licik, “Edwin!” jawab Titan sengaja membuat Adit semakin panas.

“Bener? Serius?” tanya Adit lagi membuat Titan, Puput dan Galin tertawa.

Saat mereka sedang tertawa, tiba-tiba ada seorang siswi datang mendekati mereka, “Halo, Kak?” siswi cantik berambut panjang anggun ini menyapa ke-empat sahabat yang sedang duduk sambil bercanda itu, sapaan siswi ini membuat ke-empatnya kompak melihat.

“Eh, ha!i” jawab Galin tersenyum kearah siswi itu, seperti sudah kenal dekat.

“Siapa?” tanya Titan ke Galin.

“Duduk, Shil.” Galin menyuruh siswi bernama Shila itu untuk duduk, kemudian baru menjawab pertanyaan Titan, “Ini namanya Shila, anak kelas X Ipa 1, dia salah satu calon ketua osis kita.” Galin mengenalkan Shila.

Hai, Kak.” sapa Shila lagi dengan tersenyum manis.

Hai.” jawab ketiganya dengan kompak.

“Kamu yang kemarin ngewakilin sekolah pas cerdas cermat, kan?” tanya Puput mengingat wajah Shila.

“Iya, Kak!” jawab Shila.

“Oh, cocok deh jadi ketua osis!” Puput tersenyum.

“Ini ada urusan apa kesini?” tanya Titan tidak ingin basa-basi, pertanyaannya yang cukup tajam membuat Adit menyenggol Titan dengan sikunya, karena tidak enak dengan Shila, “Apa sih, orang gue nanya!” Titan berbisik ke Adit.

“Ada yang perlu gue bantu, Shil?” tanya Galin langsung ke Shila yang sudah terdiam tidak enak karena pertanyaan Titan.

“Ini Kak, aku mau minta tolong ajarin untuk buat pidato, soalnya aku udah buat sendiri tapi panjang banget, takut pada bosen yang dengerin.” jelas Shila.

“Pidato mah langsung ke intinya aja, Shil. Get to the point, apa yang mau lo buat setelah lo jadi ketua osis, program lo, visi-misi lo, selesai!” jawab Titan menyambar.

“Iya, gitu aja. Jadi lo nggak harus nulis panjang-panjang dan orang lain yang ngedengerin juga nggak jadi males!” sambung Galin.

“Aku masih bingung, Kak Galin, bisa bantu nggak?” pinta Shila lagi. Galin menoleh ke arah Puput, seolah meminta izin dan Puput yang mengerti langsung menganggukkan kepalanya.

“Boleh, mau nulis sekarang?” tanya Galin.

“Sekarang aku nggak bawa pulpen sama buku, Kak.” jawab Shila.

“Ya tulis di Hp dong anak pinter!” ucap Adit tersenyum ke Shila.

“Hm, kalo di Hp takutnya jadi nggak rapih, Kak,” jawab Shila ke Adit, “Gimana kalo pulang sekolah ini aja, Kak Galin, bisa nggak?” tanya Shila lagi.

“Yaudah nanti pulang sekolah ketemu di ruang osis aja ya, sekalian sama yang lain!” jawab Galin.

Lihat selengkapnya