Hari berlalu, minggu bergatin, Bulan bertukar. Masa-masa remaja sangat menyenangkan, debaran pertama, jatuh cinta pertama, bahkan patah hati pertama, terjadi beriringan ketika masa remaja menguasai diri kita.
Prose-proses kedewasaan seseorang tentu berbeda-beda, namun semuanya hampir serupa, ada yang berhasil melewati remaja mereka lalu melanjutkan hidup menjadi orang dewasa dan berhadapan dengan masalah-masalah baru. Ada juga yang gagal, mereka bukan hanya lalu, bahkan gugur ke tanah.
Empatbelas februari, hari kasih sayang yang selalu diperingati oleh banyak manusia di bumi, mulai dari remaja, dewasa awal, dewasa akhir, bahkan sampai kalangan tua. Satu hari yang digunakan oleh banyak orang untuk menyatakan rasa kasih mereka.
Bunga, cokelat, boneka, pernak-pernik lucu selalu menjadi simbol dari tanggal empat belas februari yang disebut sebagai hari kasih sayang.
SMA Kusuma, hari ini sangat banyak pernak-pernik lucu itu, aroma cokelat sudah tercium dari depan pagar sekolah, gadis-gadis remaja di SMA Kusuma terlihat memegang banyak hadiah dari pasangan mereka masing-masing, ada yang memegang bunga, cokelat, boneka, sampai beberapa dari mereka ada yang memegang surat berwarna merah muda, biasanya itu dikirimkan oleh pengagum rahasia mereka.
Sama halnya dengan semua guru yang ada SMA Kusuma, mereka juga terlihat bahagia melihat rona wajah siswa dan siswinya, mereka juga bertukar hadiah dengan riang gembira.
-||-
Titan berjalan memperhatikan semua teman sekolahnya yang terlihat bahagia, Titan tersenyum, terlintas di benaknya, akan kah masa-masa seperti ini bisa terulang ketika mereka dewasa nanti.
Puput berjalan di antara semua orang yang sedang memegang banyak hadiah, hatinya berdebar, mengingat bahwa ini adalah hari kasih sayang pertamanya bersama, Galin.
Titan dan Puput bertemu di halam sekolah, “Cokelat! Dari, Galin!” teriak Puput gembira, menunjukkan satu cokelat ke Titan.
“Apa lagi?” tanya Titan.
“Boneka!” ucap Puput mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto boneka beruang besar yang sudah di kirim ke rumahnya.
“Wah!!” Titan membuka lebar mulutnya.
“Titan dapet apa?” tanya Puput penasaran. Titan tertawa kecil saat Puput bertanya, namun mau tidak mau Titan harus menjawab, “Lo dapet cokelat, Laras dapet bunga, yang lain dapet pernak-pernik yang lucu banget!” ucap Titan.
“Terus? Titan dapetnya apa?” desak Puput.
“Lo nggak akan suka sama hadiah gue!” ucap Titan.
“Ya apa? Dari, Adit?” tanya Puput. Titan mengangguk, “Gue selalu dapet hadiah setiap tahun dari, Adit! Hadiah dari dia selalu beda, selalu buat gue ketawa!” Titan tersenyum malu.
“Apa sih?”
“Sarung tinju!” Titan tertawa saat menyebutkan hadiah yang dia terima.
“Hah? Serius?” Puput membuka lebar telinganya. Titan mengangguk, “Asal lo tau, setiap tahun, Adit selalu kasih gue hadiah dan itu beda dari yang lain, tahun lalu dia beliin gue matras buat latihan, tahun lalunya lagi dia beliin gue samsak, tahun ini dia kasih sarung tinju!” Titan tersenyum.
“Wah!! Adit emang beda, dia nggak peduli tentang simbol valentine, dia selalu kasih apa yang lo suka!” ucap Puput tersenyum, begitu juga dengan Titan yang sekarang sedang melayang dan malu.
-||-
Saat jam pulang sekolah tiba, Galin dan Adit sedang duduk di kantin sambil menerima banyak sekali hadiah dari Adik-adik kelas yang menyukai mereka. Galin dan Adit mencoba untuk menolak, namun menurut mereka, sayang jika cokelat-cokelat manis itu terbuang begitu saja.
“Kak, ini buat Kak Galin sama Kak Adit!” dua orang siswi yang masih kelas X memberikan dua batang cokelat ke hadapan Galin dan Adit.
“Di meja kita udah banyak banget cokelatnya.” Jawab Galin dengan lembut.
“Nggak apa-apa, kan, bisa dimakan nanti-nanti!” jawab siswi cantik itu.
“Ok! Tapi ini ngga ada maksud apa-apa, kan? Gue punya pacar!” jelas Galin pelan-pelan.
“Gue juga!” Adit menyambar, “Bukan pacar sih, tapi calon Ibu dari anak-anak gue!” jelas Adit.