Kebahagiaan diriku hanya sederhana, cukup dengan melihat dirimu tersenyum dan penyebab senyuman mu itu adalah diriku.
-Nayla Andita-
Udara berhembus lumayan kencang. Suasana siang hari di kota Jakarta lumayan sejuk hari ini. Walaupun tak mengurangi polusi udara yang sudah menjadi langganan untuk menetap di ibukota.
Nayla Andita---gadis berusia dua puluh tahun, menempati sebuah kursi di halte bus yang lumayan sepi kala siang hari. Gadis dengan surai hitam sebahu, dipadukan dengan jeans hitam dan kemeja blouse biru dongker itu sedang asyik memainkan ponselnya sembari menunggu seseorang. Sesekali kedua sudut bibirnya tertarik saat membaca pesan dari sang pujaan hati, si arah pertama.
From : My love Elnan.
Lima belas menit lagi aku sampai.
Tunggu ya sayang.
Oke, aku tunggu.
Hati-hati dijalan.✓✓
Nayla menutup aplikasi WhatsApp dan menyimpan kembali ponselnya ke dalam sling bag yang ia kenakan. Nayla menikmati hamparan luas kendaraan yang berjibaku dengan teriknya matahari dan panasnya aspal jalanan. Sesekali ia tersenyum menikmati keindahan milik sang pencipta yang terjadi di depan matanya. Hingga, suara derum motor yang sudah ia kenali berhenti tepat di depannya. Ia tersenyum kala si pengendara membuka helmnya dan membalas senyuman Nayla.
"Ayo naik," ujar Elnan sembari memberikan helm lainnya kepada Nayla.
"Terimakasih."
Nayla menerima uluran helm dari Elnan lalu memakainya. Sejurus kemudian ia menaiki motor Elnan dan memeluk pinggang Elnan sebagai keamanan.
"Siap?"
"Let's go."
Motor Elnan pun mulai melaju perlahan menyusuri dan membelah ibukota. Mereka sesekali berbincang selama perjalanan ditemani senda gurau dan canda tawa.
"Kamu istirahat sampai jam berapa?" tanya Nayla pada Elnan.
"Jam dua aku harus udah balik ke tempat kerja lagi," jawab Elnan.
"Oh oke."
Setelah kurang lebih tiga puluh menit membelah ibukota, mereka pun sampai di sebuah restoran cepat saji tempat Nayla bekerja. Elnan memarkirkan motornya lalu Nayla turun dan memberikan helm yang tadi ia pakai pada Elnan.
"Makasih ya udah mau mengantar," ujar Nayla.
"Sama-sama. Nanti aku gak bisa jemput kamu pulang, hati-hati naik ojek nya ya," ujar Elnan.