Salah Duga

Jhon Merari Hutapea
Chapter #19

Main Belakang

Petrus menerima kabar dari Budi bahwa salah satu temannya, Alex, belum pulang ke rumah. Ia mencoba menghubungi Alex melalui telepon, namun tidak ada jawaban. Semakin malam, kekhawatiran Petrus semakin besar.

Tanpa ragu, Petrus bersama teman-teman lainnya mulai mencari Alex di sekitar Jalan Sudirman dan daerah sekitarnya. Mereka bertanya kepada para peserta unjuk rasa yang lain, berharap ada yang tahu keberadaan Alex. Namun, tidak ada yang memiliki informasi yang pasti.

Jam terus berjalan, malam semakin larut, dan kegelapan menyelimuti kota. Petrus merasa putus asa, tetapi dia tidak ingin menyerah. Dia melanjutkan pencariannya, mengecek rumah sakit, dan tempat perlindungan lainnya, namun Alex masih belum ketemu juga.

Petrus akhirnya memilih untuk pulang ke markas besar saja.

***

"Kamu yakin Alex bisa meloloskan diri dari kejaran mereka?" tanya Fenny dengan suara rendah, mencerminkan kekhawatirannya yang semakin mendalam.

Dalam suasana penuh ketidakpastian yang melingkupi mereka, mereka saling menatap, berusaha mencari jawaban di balik kerutan-kerutan di wajah mereka. Namun, di tengah kegelapan yang menyelimuti, mereka belum menemukan tanda-tanda terang dari juruselamat dunia.

Kemudian, Petrus meraih sebungkus rokok yang terselip di saku celananya. Dengan mahir, ia menyalakan api biru dan segera ruangan itu terisi dengan asap khas rokok kretek. Dalam hembusan asap yang menghipnotis, pikiran Petrus mulai melayang liar, berputar-putar tentang keadaan teman-temannya.

Sementara itu, Fenny memberikan isyarat kepada Petrus bahwa ia ingin meluangkan waktu sendiri sejenak. Petrus mengangguk memahami, dan Fenny segera menuju ke ruang dapur.

Ketika Fenny melintasi Petrus, ia menyempatkan diri untuk melemparkan pandangan singkat kepada kekasihnya yang duduk di meja makan. Petrus terlihat tenggelam dalam sebuah perenungan, dengan bibir bergerak tanpa suara. Kadang-kadang ia bangkit dari tempat duduk, berjalan tanpa tujuan dengan mata yang terpaku pada jarum jam di dinding.

Merasa suasana tidak menentu, Fenny yakin bahwa langkah yang tepat adalah menghubungi Julius dan Anton sekarang.

Setelah memastikan bahwa Petrus masih berada di situ, dengan hati-hati, Fenny masuk ke kamar mandi untuk membuat panggilan telepon.

Lihat selengkapnya