Salam Senyum Nestapa

MW saja
Chapter #11

CHAPTER 11

Bahagia akan menemui kesedihan di kemudian hari. Resah,gelisah,tertekan juga kan menemukan sebuah kebahagiaan pada saatnya. Pun dengan pertemuan juga kan memberi sebuah perpisahan yang tak akan bisa tertahankan. Awal pertemuan ku dengan pemandangan yang di mulai dari hamparan pohon dan di akhiri pada sebuah kenangan berdiri tegap di puncak adalah sebuah tragedi yang selalu akan berputar seperti roda. Tak bisa terus berlangsung pun tak bisa berhenti seketika. Perjalanan mengemban tanggung jawab yang dititipkan padaku kini menjadi sebuah awal baru suatu perubahan besar dalam hidupku. Pekerjaan yang tak seberapa tapi bisa membuat diriku senyum lepas walau dengan orang yang belum aku kenal sekalipun.

Perjalanan pulang menuju camp serasa berbahagia juga sedih. Meninggalkan sebuah mukjizat yang tak tergantikan,tapi juga perjalanan yang menyenangkan dengan tiadanya kabut pekat kembali. Jalan menurun membuat langkah kaki kian ringan dan cepat. Pukul enam lebih dua puluh,sore hari. Kami tiba di peristirahatan sebuah perjalanan panjang.

Aku hanya duduk meluruskan kaki yang telah penat saat mendaki dan turun seta juga terpikirkan akan banyaknya pembelajaran serta kebahagiaan yang aku dapatkan dari pertama kali aku mendaki. Ketiak sebuah harapan serta tekad yang kuat bisa mengalahkan ancaman besar bahkan ancaman kematian sekalipun. Tetap saja harapan akan selalu mendahului ancaman itu. Ya sungguh sebuah keajaiban suatu harapan bisa mengalahkan sebuah bencana.

Aku mengingat kembali dengan para kakek tua yang dengan sebuah keinginan kecil, bagiku. Tapi bukan bagi mereka yang memiliki keinginan untuk kembali berpetualang bersama. Sebuah kebersamaan yang tak terlupakan oleh waktu yang aku pelajari dari mereka semua. Sebuah keindahan akan kebersamaan yang belum pernah aku dapatkan sebelumnya. Mungkin bisa saja ayahku yang akan membuat aku bahagia jikalau dulu aku tak mengeluh dengan sebuah kebodohan dan terlena akan capek kemudian mengalah dan turun. Tanpa merasakan sebuah ketenangan serta kebahagiaan di puncak bersama dengannya.

Kini ayah telah berlalu dengan mimpi. Berlalu dengan kenangan dan hanya sebuah doa dengan selipan cerita pendek kisah hidupku yang bisa aku ceritakan padanya yang sudah bahagia sekarang.

Lihat selengkapnya