Aku akan menunggumu sampai kapanpun. Bahkan aku rela memberikan nyawaku demi kau seorang.
***
Salma yang dulu memang Salma yang lugu, yang sama sekali tidak tertarik dengan apa yang disebut dengan namanya cinta. Tetapi semenjak kehadirannya Antha, Salma berubah menjadi wanita yang rela mengorbankan segalanya demi mendapatkan hati Antha.
"Sal, lo nggak masuk kelas?" Tanya Amanda.
"Entar aja, Salma lagi nungguin orang!" Jawab Salma.
Amanda mengernyitkan keningnya. Menatap Salma dengan mata memicing.
"Ngapain sih ngeliatin Salma kayak gitu, ada yang salah?" Heran Salma.
"Hmm, gue tau nih, pasti Antha kan, eh gimana kemaren, ceritain dong pas kemaren lo dinner bareng sama dia, terus dia udah ngungkapin perasaannya ke lo belum, lo dah jadian ya sama dia?" Tanya Amanda dengan sederet pertanya itu.
Salma memutar bola matanya malas. Sudah sekian kalinya Salma ditanyakan dengan pertanyaan berderet Amanda. Bukan hanya satu topik, sudah ribuan topik Salma ditanyakan oleh Amanda dengan deretan pertanyaanya.
"Ihh.. boro boro ngungkapin perasaan!" Sinis Salma.
"Hah, maksudnya dia nggak suka sama lo, atau dia suka sama lo tapi dia belom bisa pacaran dulu, atau dia udah punya pacar, atau gimana sih gue bingung?" Tanya Amanda penasaran.
"Dah pokoknya entar pas istirahat Salma ceritain semuanya deh!" ucap Salma.
"Yaudah, tapi janji ya!" Suruh Amanda.
"Iya Amanda ku zeyyang!" Jawab Salma dengan nada lebaynya.
"Yaudah, bye!" pamit Amanda.
Salma sebenarnya sama sekali tidak ingin menceritakan apa yang sudah terjadi kepada dirinya kemarin malam, tapi apalah dayanya jika terus menerus diberi deretan pertanyaan oleh sahabatnya yang satu ini.
Baru sekitar tiga puluh detik Amanda masuk ke kelasnya, tiba tiba Amanda sudah keluar lagi dan memberi Salma sederet pertanyaan kembali.
"Cerita sekarang aja dong Sal pas kemaren lo dinner bareng sama Antha, terus dia udah ngungkapin perasaannya ke lo belum, lo udah jadian ya sama dia, atau malah udah nikah, dia seb.."
Belum selesai Amanda memberikan sederet pertanyaannya kepada Salma dan pertanyaannya itu langsung dipotong oleh sahabatnya itu.
"Kan Salma udah bilang nanti aja Amanda Salma jelasinnya pas istirahat, DI KANTIN!" Jelas Salma.
"Hehehe, iya maaf Sal!" Ucap Amanda sambil tertawa tanpa dosa.
"Dah, mendingan Amanda diem di kelas, dari pada gangguin Salma terus!" Suruh Salma dengan dengan raut wajah yang sedikit kesal.
"Iya iya, kan gue cuman penasaran doang Sal, kasar banget sih lo ke gue, belum juga gue nyelesain beberapa pertanyaan, dah lo potong aja, mentang mentang udah punya cowok, jadi gini kan sama sahabatnya sendiri!" Ucap Amanda dengan nada sedih.
"Iya Amanda, pasti Salma ceritain kok nanti, yang penting Amanda sabar aja nunggunya, Salma juga belom punya cowok kok, baru calon doang! Hehehe" ucap Salma berusaha meminta maaf kepada sahabatnya itu.
"Tapi lo nggak marah kan sama gue?" Tanya Amanda dengan raut wajah ketakutan.
"Iya, ngapain juga Salma marah ke sahabatnya sendiri karna persoalan gitu doang, Salma juga udah terbiasa kali dikasih banyak pertanyaan gitu sama Amanda!" Jelas Salma.
"Tapi lo masih mau ceritain kan gimana dinner lo kemaren malem sama Antha?" Tanya Amanda.
"IYA AMANDA, SALMA KERAMASIN JUGA NIH RAMBUT AMANDA SEKARANG!" Kesal Salma.
"Nggak usah Salma, tadi di rumah gue udah keramas kok!" Ucap Amanda polos.
"Ihh.. otak Amanda kok jadi ketularan si Rifa sih, jangan dong, nanti kalau Amanda kaya Rifa, yang pinter diantara kita bertiga cuman Salma doang dong!" Ucap Salma yang menyombongkan dirinya.