Salmantha (Ketika Cinta Membuktikan Kebenarannya)

Muhammad Arkan
Chapter #7

Ratu Nyamuk!

Walaupun sering membuatku kesal, kamu tetaplah sahabat terbaikku. Apakah kamu akan tetap dan selalu setia menemaniku?

***

Esok hari di SMA Mawar akan diadakan acara bazar yang dibuat oleh anak kelas XII, yang diperbolehkan untuk berjualan hanyalah orang yang sudah daftar ke ketua panitianya, awalnya Salma tidak ingin mendaftarkan dirinya untuk ikut berjualan, selain karna malas, ia juga merasa repot bila berjualan, apalagi jika berjualannya sendirian, tanpa ada seorang pun yang membantunya, tapi karna teman temannya itu sudah mendaftarkan dirinya untuk berjualan, jadi apa boleh buat, Salma akhirnya terpaksa untuk berjualan di acara bazar sekolahnya.

"Sal, gue dah daftarin lo nih untuk jualan besok, lo mau jualan kan?" Tanya Rifa.

"APAAA!, ih.. Rifa ngapain sih pake acara daftarin Salma untuk jualan, terus itu jualannya sendiri atau sama kalian?" Tanya Salma dengan ekspresi kagetnya karna mendengar perkataan Rifa. Rasanya ia ingin pingsan setelah mendengar perkataan temannya itu.

"Ya sendiri lah, lo itu udah harus mandiri Sal, lo pasti bisa deh!" Jawab Rifa enteng.

"Ya tapi kan Salma belum pernah jualan, terus besok Salma juga mau jual apa, Salma tuh udah stres kalau misalkan mikirin soal jualan gitu!" Tutur Salma sedikit bingung dengan apa yang harus dijualanya esok hari.

"Lah itu bukan urusan kita lagi Sal, kan lo yang mau jualan!" Tegas Rifa.

"Ih siapa yang mau jualan oneng, lu kan yang daftarin Salma buat jualan, dah tau Salma nggak pernah mau kalau ngurusin yang namanya "JUALAN!", ngerti lo!" Jawab Amanda yang tiba tiba saja datang dan langsung menyambungkan omongan Rifa dan Salma.

"Ih apaan sih man, bikin kaget aja deh, lagi pula tuh Salma udah gue daftarin, ya mana bisa dibatalin gitu aja!" Ucap Rifa tanpa rasa bersalah.

"Udah deh Sal, besok biar gue aja yang bantuin lo jualan, tapi lo besok dateng ya, jangan gara gara Rifa daftarin tanpa bilang dulu ke lo, lo jadinya nggak mau dateng deh!" Ucap Amanda sambil berusaha untuk membantu Salma akan kesiapannya berjualan di esok hari.

"Yaudah deh Salma mau jualan, tapi Amanda janji ya mau bantu Salma besok!" Ucap Salma terpaksa.

"Iyaa, pasti kok gue bantuin, lo tenang aja, emang kayak Rifa tuh, bisanya cuman daftar daftarin orang doang tapi nggak mau bantuin!" Sindir Amanda.

"Dih, lagian kan jualan itu gampang Sal, masa jualan doang lu nggak bisa sih!" Ucap Rifa meremehkan.

"Emang lu pernah jualan?" Tanya Amanda dengan nada suara yang ditinggikan.

"Nggak pernah sih, tapi kayaknya emang gampang deh, hehehe!" Ucap Rifa dengan tawanya yang langsung disambut dengan cubitan di pipinya.

"Sakit tau man, ngapain sih nyubit nyubit, nih rasain nih!" Rifa membalas cubitannya kepada Amanda yang dapat membuat pertengkaran diantara mereka berdua.

"Udah udah cukup, Amanda, makasih ya udah mau bantu Salma!" Ucap Salma sambil menghentikan pertengkaran antara Rifa dan Amanda.

"Dah Salma mau pergi dulu ya ke kelas!" Pamit Salma.

"Tuh kan gara gara lo sih, Salma jadi marah kan!" Tuduh Rifa.

"Lah kok gara gara gue sih, kan yang daftarin Salma buat jualan lo, jadi lo lah yang salah, dah tau salma nggak suka jualan!" Balas Amanda.

"Paan sih lo, lagi pula kan kalo misalkan Salma jualan dia jadi bisa bantu bantu orang tuanya, biar nggak terlalu ngerepotin orang tuanya gitu maksud gue!" Jelas Rifa.

"Diem aja deh kalau nggak tau apa yang dibutuhin Salma dan apa yang nggak dibutuhin sama Salma, nih rasain lagi nih!" Balas Amanda sambil mencubit lengan Rifa dan membuat mereka bertengkar kembali.

Salma benar benar bingung dengan kelakuan Rifa, bisa bisanya dia mendaftarkan Salma untuk berjualan tanpa seizin dari Salma nya sendiri.

'Apa Salma daftarin Rifa juga ya, biar dia bisa ngerasain juga tuh gimana susahnya jualan, lagian main daftar daftarin Salma tanpa ngomong dulu ke Salma nya, yaudah ah Salma pengen langsung daftarin Rifa aja, takutnya pendaftaran dah tutup lagi!' Batin Salma. Salma merasa sangat dendam dengan apa yang diperbuat oleh Rifa, sekarang Salma ingin Rifa ikut berjualan juga, agar ia tau kalau berjualan itu tidaklah semudah seperti apa yang dibayangkan Rifa.

Salma yang melihat antrian pendaftaran untuk berjualan hanya bisa diam menunggu, ia seperti melihat sekumpulan semut yang berbaris didepan dan dibelakangnya. Sekarang Salma sedang mengantri untuk mendaftarkan Rifa berjualan. Ia akan marah jika anriannya ditutup begitu saja, ia mau Rifa merasakan apa yang akan dirasakannya nanti saat berjualan.

Pendaftaran akan ditutup pada jam 17.00, dan langsung saat jam itu juga diumumkan siapa saja yang telah mendaftarkan dirinya untuk berjualan.

'Yah, gimana nih, sekarang sudah jam 16.55, bisa bisa Salma nggak dapet waktu untuk daftarin Rifa jualan deh!' Batin Salma dengan nada sedih.

Lihat selengkapnya