Apakah ini awal dari mimpiku. Bukan mimpi, kamu mengajakku di dunia yang nyata ini. Membuatku menjadi bimbang akan peristiwa sebelumnya.
***
Setelah sekian lama melayani pembeli, akhirnya Salma dan Antha menyelesaikan dagangannya.
Dari awal Antha membantu Salma, dirinya sudah penasaran akan alasan Antha ingin membantunya. Rasa penasaran Salma sudah tidak tertahankan lagi, ia segera menanyakan maksud dan alasan dari pria itu.
"Antha kenapa mau bantu Salma?" Tanya Salma penasaran.
"Nggak apa apa, tadi gue liat lu kerepotan aja, pembelinya juga lagi banyak, yaudah gue bantu aja!" Jawab Antha jujur.
"Owh, makasih banyak ya Antha!"
"Iya"
"Sal, lu nanti malem sibuk nggak?" Tanya Antha memastikan.
"Nggak, emangnya kenapa?" Tanya Salma balik.
"Hmm.. lu mau dinner bareng gue nggak?" Tanya Antha dengan harapan Salma menerima ajakannya.
Pipi Salma seketika memanas, ia tidak tahan untuk mengangkat kedua sudut bibirnya saat mendengar perkataan Antha. Tapi Salma sedikit ragu dengan ajakan Antha.
'Tapi jangan jangan Antha ngajak Salma dinner karna permintaan Rafi atau temen lainnya lagi!' Batin Salma ragu.
"Emang kenapa, kok tiba tiba ngajakin Salma dinner?" Tanya Salma penasaran.
"Nggak apa apa, gue lagi pengen dinner bareng sama lu aja!" Jawab Antha santai.
"Tapi Antha nggak disuruh sama Rafi atau sama temen temen Antha buat ngajakin Salma dinner kan?" Tanya Salma memastikan.
"Nggak, gue serius pengen dinner bareng sama lo, dan itu bukan permintaan dari siapa siapa!" Jawab Antha jujur.
"Ini Antha sendiri yang minta Salma untuk dinner bareng kan, bukan permintaan dari siapa siapa?" Tanya Salma untuk memastikan bahwa Antha benar benar mengajaknya tanpa permintaan dari teman temannya.
"IYA SALMA GUSTIRA!" Jawab Antha dengan nada sedikit tinggi.
"Kok Antha bisa tau nama lengkapnya Salma?" Tanya Salma bingung.
"Kan lo sendiri yang kasih tau gue waktu itu!" Jawab Antha santai.
"Oh iya ya, yaudah, jadi mau jam berapa dinnernya?" Tanya Salma to the point.