Aku harus merubah sifatku 'lagi'. Agar kalian tidak terus menerus menganggapku rendah.
***
"Kita berangkatnya pake motor?"
"Iya, emang kenapa, kamu nggak mau?"
"Nggak apa apa sih, yaudah kita berangkat sekarang yuk, takut telat nih!"
"Nih pake dulu helmnya!" Suruh Antha sambil memberikan helm yang sengaja ia bawa untuk menjemput Salma.
Semenjak kemarin malam mereka berdua jadian, Antha berjanji untuk selalu mengantar jemput Salma. Salma sangat bahagia karna telah memenangkan hatinya Antha.
Setelah beberapa saat lamanya. Akhirnya keduanya sampai di Sekolah tercinta mereka.
"Nanti aku pulangnya bareng kamu kan?" Tanya Salma.
"Iya"
"Yaudah, aku masuk kelas duluan ya, bye sayang"
Entah apa yang dipikirkan oleh Salma hingga dirinya bisa mengucapkan kata itu 'sayang' kepada Antha. Walaupun mereka sudah berpacaran, tapi terlalu cepat rasanya untuk memanggil dengan panggilan 'sayang'.
Salma jalan menuju kelasnya tanpa didampingi Antha. Antha sedang memarkirkan motornya di tempat parkiran sekolahnya. Jadi, dari pada harus menunggu yang dapat membuat Salma kelelahan, Salma lebih memilih untuk masuk duluan ke kelasnya itu.
"Ssstttttt, guys, itu liat deh, si Salma mukanya lagi bahagia banget, seneng gue liatnya!" Gumam Alya.
"Kok lo seneng Al, kan kita harusnya ngebully dia, apalagi kalau mukanya lagi seneng, nggak boleh tuh adegan adegan pembullyan terlewatkan, iya kan yan?" Tanya Elvira terhadap satu temannya yang sedang memakaikan bedak di wajahnya.