Saloma : A Girl Who Lives In Silence

Mayhtt
Chapter #2

A Girl

Mari kita mulai dari masa-masa Sekolah Dasar.

Seperti anak-anak pada umumnya, di dalam rumah yang diisi 2 orang dewasa dan 6 anak-anak, setiap hari pertengkaran-pertengkaran kecil sudah seperti lagu wajib di rumah keluarga Saloma. Hal-hal kecil seperti rebutan remote TV, tidak mau mencuci piring, tidak sengaja terkena bola plastik, mengambil pulpen atau pensil diam-diam dan berbagai topik lainnya akan selalu mewarnai pertengkaran. Otomatis wanita dewasa yang melahirkan Saloma pun hampir setiap hari akan mengomel, melerai dan kadang-kadang mengayunkan sendal, handuk atau apapun yang bisa dia raih untuk dilempar ke arah anaknya yang pancing amarah.

Anehnya, entah mengapa hanya Saloma saja, anak perempuan satu-satunya, punya topik berbeda ketika diomeli. Wanita dewasa yang melahirkan Saloma itu selalu membawa-bawa ‘perempuan’ dalam omelannya.

“Kau ini anak boru tapi malas kali kerja. Kalau kulihat anak boru orang si April sana, walaupun masih kelas 4 SD tapi udah beres dia menyuci tiap hari. Rumahnya pun bersih dipel tiap hari. Beruntung kali mamaknya itu.”

“Cobalah kau lihat si Rulas itu. Lihat dulu sana ke samping, cepat. Lihat rumahnya bersih, rapi, nggak ada debu sedikit pun di lantainya itu. Sampek bisa kau jilat itu lantainya saking bersihnya.”

Lihat selengkapnya