Minotaur itu berhenti bergerak dalam sekejap. Dengan santai Akira berjalan melewati minotaur yang sudah seperti patung itu. Semua orang heran dengan apa yang terjadi.
"Akira, kamu tidak apa-apa?", tanya Bofu sedikit heran. "Yah, aku tidak apa-apa. Untunglah barusan Clasifian menolongku, sehingga aku bisa mengalahkan minotaur itu", kata Akira.
"Kau bertemu Clasifian? Kapan? Dimana? Tunggu, kau mengalahkan minotaur itu? Apa yang kau lakukan? Minotaur itu sepertinya sudah tidak bergerak lagi? Lalu apa tadi? Polar Vortex? Apa itu?", Ghina yang tidak sabaran langsung bertanya bertubi-tubi.
"Oho.. Sabar sayang, lebih baik sekarang kita masuk ke komplek perumahan kita, nanti aku jelaskan", ujar Akira. Merekapun setuju, dan segera masuk ke komplek perumahan agar aman.
Akira kemudian menceritakan pertemuannya dengan Clasifian pada semuanya. "Begitulah", kata Akira. "Dengan pengetahuan dan energi dari Clasifian, aku bisa mengontrol cuaca, suhu, kelembapan, kecepatan angin, dan lain-lain. Polar vortex adalah cuaca ekstrim minus 50 derajat celcius atau lebih. Aku menggunakan suhu minus 100 derajat celcius sehingga minotaur itu membeku sepenuhnya, bahkan sepertinya darah dan organ dalamnya membeku hingga ia mati seketika", jelas Akira.
(FYI polar vortex atau pusaran kutub benar-benar ada di dunia nyata. Ini adalah sistem bertekanan rendah yang tebal dan dingin di dekat Kutub Utara. Udara kutub itu berhembus ke selatan dengan angin kencang. Udara berubah arah sewaktu bergerak. Polar vortex ini dimulai di Kanada. Setelah melintasi perbatasan, pusaran itu bergerak jauh ke Amerika tenggara. Suhu terendah yang pernah dicatat adalah -50 derajat celcius di Chicago).
"Wah, memang tidak diragukan lagi, kaulah penyelamat bumi, sahabatku", seru Bofu sambil terkekeh. Akira hanya tersenyum gamang. Menyelamatkan bumi rasanya terlalu berlebihan. "Ya sudah, lebih baik kita semua beristirahat dulu. Kalian semua tentu lelah. Biar ayah yang mengantar kalian ke rumah masing-masing", kata ibu Akira.
Setelah teman-temannya pulang, Akira bertanya pada ibunya. "Mah, apa kalian tahu apa yang sedang terjadi?", tanyanya. Ibunya tersenyum, "nak, cerita turun temurun Clasifian adalah rahasia besar desa ini dan akan diceritakan pada mereka yang sudah menikah. Jadi, kamu tidak perlu banyak khawatir. Sekarang istirahatlah dahulu, ini mamah sudah menyiapkan minuman untukmu", kata ibu Akira. Akira meminumnya. Tiba-tiba ia merasa segar, sakit di tubuhnya menghilang, dan rasanya tenaganya kembali pulih. "Mah, apa ini..? Ini, ramuan pemulih tenaga! Mamah sebenarnya siapa?", tanya Akira dengan terkejut. Ibu Akira tersenyum dan berkata "Mamah adalah keturunan elf. Teknik ramuan dan obat-obatan adalah spesialisasi mamah". Akira terkejut lagi. Banyak hal yang masih belum ia ketahui ternyata. "Sudahlah, sekarang kau istirahat dulu. Solat, terus makan seperti biasa", kata ibu Akira. "Baik, mah", jawab Akira.