Salty Memories III

Anggi PS
Chapter #6

Legenda Classifian

Simon mengunakan kekuatan hutannya. Dari dalam tanah muncul tanaman rambat raksasa yang langsung mengikat sang monster. Sedangkan Clasifian menggunakan apinya untuk membakar monster itu. Sejenak serangan itu terlihat berhasil, tapi ternyata tidak. "Gruuaaaaaa....", dengan satu teriakan si monster, tanaman rambat itu hancur semua, pun dengan api Clasifian sepertinya tidak ada pengaruh apa-apa terhadap si monster.

"Kelihatannya, ini akan sulit", kata Clasifian sambil menghela nafas.

Tapi, ini baru permulaan. Sejenak kemudian, dari atas langit muncullah benda terbang berbentuk seperti piringan. Benda itu jumlahnya banyak sekali. "Apa lagi ini...", keluh Simon.

Piringan terbang itu kemudian mulai menembakkan sinar-sinar yang menghancurkan dan meledakkan semua yang dikenainya.

"Ziiiinnnggg.... Duarr.... duarrrr...", rumah-rumah penduduk desa pun hancur.

"Groooaaaaaa.....", ditambah lagi monster raksasa itu kembali mengamuk.

"Ck! Simon, apa yang harus kita lakukan", kata Clasifian. Ia khawatir semua kekacauan ini semakin meluas dan merusak semua desa yang ada.

Simon melihat sekitarnya, kemudian memejamkan matanya. Sekejap kemudian ia membuka matanya, dan matanya bersinar biru muda. Ia melihat aliran energi tipis dari monster itu ke piringan-piringan terbang dan ada energi tipis lain dari monster itu ke atas menembus awan. Ia tidak bisa melihat ada apa di balik awan itu karena terlalu jauh.

"Sepertinya monster ini adalah intinya. Monster ini memiliki kekuatan yang luar biasa besar, dan dia membagi-bagikan kekuatannya itu ke piringan terbang sehingga meski piringan terbang itu kecil, tapi daya hancurnya besar karena energinya terus-terusan diisi kembali oleh monster itu. Selain itu, aku melihat aliran energi dari monster ke suatu benda di balik awan, tapi aku tidak bisa menembusnya", jelas Simon.

"Kalau begitu, kita harus menghentikan monster itu", kata Clasifian. "Kekuatan kita berdua saat ini belum cukup. Satu-satunya cara yang kutahu, hanyalah cara itu", kata Clasifian.

"Ya benar, kita cuma bisa pakai cara itu", kata Simon.

Clasifian kemudian meminta teman-teman dari desanya dengan telepati untuk menahan monster itu untuk sementara.

Lihat selengkapnya