Sam & Mut

Muhammad Rifal Asyakir
Chapter #9

Surat Kedelapan: Sibuk

Mut, pada kenyataannya aku tidak bisa mencintai Kay seperti yang kamu dengar, aku lelah dalam berpura-pura baik saja perihal itu. Bahkan setelah aku mengatakan dengan jelas kepadamu tentang Kay pun kamu semakin membentangkan jarak di antara kedekatan yang semakin menjauh.

Aku tak mengira perkataanku tentang menyukai perempuan yang sama dengan Deni itu membuat kamu semakin mendiamkanku, sebelumnya aku pikir caramu yang begitu ingin mendekatkanku dengan Kay adalah hal yang bisa membuat aku sering menghabiskan waktu sekolah denganmu. Namun hanya ada kalimat 'semangat' yang sesekali pernah kamu sampaikan ketika aku berada di dekat Kay, semendukung itu kah kamu kepadaku dan Kay? Dan dengan cara yang semakin menjauh dariku lah kamu melakukannya? Untuk apa Mut? Jika memang hal itu untuk aku agar selalu bersama Kay, maka aku tidak akan mendekati Kay lagi. 

Aku ingin menggapai kata sudah dari setiap perlakuanmu yang membuatku sedih.

"Syakir, aku mau waktumu sebentar, ada yang harus dibicarakan." Budi memintaku mengikutinya. Aku yang waktu itu baru saja membuka buku catatan terpaksa harus kembali menutup buku catatan itu lagi.

"Mau ngobrol di mana Bud?"

"Di bawah pohon rindang."

Aku tidak tau apa yang akan dibicarakan oleh Budi kepadaku. Apalagi kamu yang ingin membuat aku untuk tau diri bahwa kamu bukan menjadi urusanku lagi.

"Jangan sakiti Deni, Syakir. Deni tidak seperti diriku. Dia hanya mencintai Kay saja. Kalau kamu beneran suka sama Kay katakan dengan jelas sama gadis itu. Jangan dibawa ribet. Gak ada yang namanya bersaing secara sehat di dunia percintaan, saingan tetap saja saingan. Pasti ada yang sakit dalam kata bersaing secara sehat!" ucap Budi. Intonasinya sedikit kesal kepadaku. Jika Budi sudah tau tentang bagaimana perasaan Deni kepada Kay, maka Deni benar-benar berbohong ingin bersaing secara sehat denganku untuk mendapatkan Kay yang dia anggap rahasia. 

Alasan kenapa aku tidak tau langsung dari Deni adalah bukti kalau Deni tidak bisa mengatakan sakit hatinya karena teman sendiri harus menjadi saingannya.

"Deni terlalu memendamnya, Bud. Katanya dia sudah lama mencintai Kay, aku tidak akan membuatnya sakit hati."

"Tau darimana memendam perasaan itu membuatnya sakit hati? Justru, aku tau siapa Deni, bagi dia selagi tidak ada yang dekat sama Kay. Memendam perasaannya adalah cara terbaik untuknya, dia tidak ingin pacaran tapi di sisi lain juga dia tak ingin kehilangan."

"Seperti itukah cara Deni mencintai seseorang?"

Sampai di situ aku paham Mut. Bahwa mencintai tidak harus memiliki. Tapi menggunakan kebohongan bahwa aku mencintai Kay kepadamu adalah bentuk salah dari kalimat 'mencintai tak harus memiliki'. 

Lihat selengkapnya