Suatu saat, Han tiba-tiba datang ke rumah Wage. Tapi karena Wage sedang bekerja di Tuban, jadi Wage tidak ada dirumah. Han hanya bertemu dengan ibunya Wage dan menitipkan sebuah surat pada ibunya Wage. Han bilang kalau surat ini jangan dibuka sampai Wage sendiri yang membukanya. Ibunya Wage yang menerima surat itu, sepertinya merasa kalau surat itu adalah surat yang penting. Jadi, setelah Han pulang, surat itu ditaruh oleh Ibunya Wage di kamarnya Wage.
Beberapa hari setelah itu, Wage pulang ke rumah. Seperti layaknya anak lajang yang pulang kerumah, saat Wage menginjakkan kakinya di muka pintu, Wage ditanyai macam-macam oleh orang tuanya. Tanyanya tidak macam-macam, hanya seperti bagaimana kabarmu, bagaimana kabar pekerjaanmu, apakah semua baik-baik saja, dan bagaimana kabar Rena. Setiap kali Wage pulang, orang tuanya Wage selalu menanyai kabar Rena.
Wage sendiri sebenarnya tidak begitu menanggapi perkataan bapak dan ibunya itu. Karena ketika ia tanggapi dengan serius pertanyaan tadi, pasti orang tua Wage akan memintanya cepat-cepat untuk menikah. Tetapi Wage tidak berani, Wage takut untuk menghadapi calon mertuanya. Jadi, Wage hanya diam dan menganggapnya bercanda. Setelah berbicara sebentar dengan orang tuanya yang duduk-duduk didepan tivi, Wage pergi ke toilet untuk mandi dan membersihkan tubuhnya.
Setelah beres-beres pakaian dan keluar dari kamar mandi, Wage masuk kedalam kamarnya dan menemukan sebuah surat tergeletak di meja belajarnya. Surat itu berada dari amplop kosong dan sepertinya ini amplop yang tidak terlalu penting. Tidak ada kopnya, tidak ada alamat korespondensinya, dan tidak ada semuanya. Wage menaruh lagi surat itu dan membiarkannya tergeletak diatas sana.
Setelah beberapa saat, Wage tiba-tiba penasaran dengan isi surat itu. Meskipun itu bukan hal yang penting, tapi ia tetap saja penasaran dengan isi surat itu. Mungkin itu surat cinta atau surat apa, ia memang tidak tahu. Jadi dengan itu dia membukanya. Saat membukanya, ia paham tulisan tangan dari siapa kertas lecek ini. Ini adalah tulisan tangan Han yang sepertinya ditulis dengan malas.
'........Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi padaku. Tapi aku hanya bilang padamu kalau mungkin aku akan pergi ke tempat lain dan kau tidak perlu mencariku. Bukannya aku tidak menyanyangi teman, tapi kau tahu aku sedang dalam masalah yang berat. Aku hanya minta jangan kau bicarakan dengan siapapun kenapa aku pergi, meskipun engkau sudah tahu tanpa kuberitahu.'