SAMPAI NANTI SAATNYA TIBA

sbwjsnd
Chapter #6

#6 - Ayah Itu Apa?

Langit sepertinya sedang bahagia hari ini, birunya menjernihkan mata. Pandanganku menatap langit memang hanya sebatas luas panjang kali lebar jendela kamar ini. Tapi khayalan membawaku terbang melayang jauh mengitari luasnya cakrawala di atas sana, melewati langit biru dan lautan awan, lalu singgah ke bintang-bintang yang berkilauan. Kicauan burung yang riang juga terdengar menyenangkan. Kutahu mereka pun sedang bahagia menyambut pagi. Cahaya mentari berusaha menerobos ke dalam, katanya ia ingin membangunkanmu untuk menyambut pagi dengan semangat.

"Hey Nonaaa... selamat pagi. Ayok bangun." Kutarik selimutmu dan kulihat ada seseorang yang masih enggan membuka mata, menggeliat berusaha menarik kembali selimutnya.

"Nona, air hangatnya sudah siap tuh. Mandi yuk!" Ajakku kembali tapi kamu tak menghiraukanku.

"Oke 5 menit lagi ya, klo gak bangun. Seragam sekolahnya mama kasih lagi ke ibu guru ya. Terus mama bilang. Bu guru Nona gak mau sekolah, baju seragamnya buat ibu guru saja." Godaku.

Menyadari itu, "Jangaaan... " Lalu kamu dengan gesit bangun dari tempat tidurmu dan melesat ke kamar mandi.

Seragam sekolah motif kotak-kotak yang senada dengan warna buah jeruk itu tergantung di lemari pakaianmu. Sudah kusiapkan sejak malam sebelumnya. Tas lebah warna kuning kamu yang lucu itu serta sepatu sekolah Hello kity-mu yang mungil. Aaah lucu sekali. Sudah empat tahun usiamu dan ini hari pertamamu sekolah.

"Cieee yang mau sekolah." Godaku kepadamu saat kupakaikan baju seragam itu.

"Hehe... asik aku sekolah ya ma." Jawabmu sambil tersenyum.

"Kamu senang Nona?" Sambil kurapikan rambutmu.

"Seneng banget, mama tas aku bagus kan?" Tanyamu saat melihat tas lebahmu di meja.

"Iya bagus. Mama nanti boleh pinjam gak? Bagus banget soalnya." Godaku lagi.

"Haha... boleh dong. Mama mau pakai tas ini ke tempat kerja?" Tanggapanmu serius sekali.

"Hahaha..." lalu kita tertawa bersama.

"Yuk, sudah siap Nona?" Tanyaku setelah kamu selesai sarapan pagi dengan menu roti selai coklat keju dan segelas susu juga buah pisang. Tak lupa ku siapkan bekal makan siangmu juga. Sosis dan kentang goreng bumbu jagung bakar.

"Sudah, let's gooo..." Jawabmu riang dan bersemangat.

Hari itu adalah hari pertama kamu sekolah Nona. TK nol kecil kelas A. Sekolahmu tidak jauh dari rumah. Kamu masih ingat sekolah taman kanak-kanakmu dimana? Yup dekat sekali bukan. Hanya butuh berjalan kaki tidak lebih dari seratus langkah. Sekolahmu bukan sekolah mewah. Sebuah sekolah TK sederhana yang berada di lingkungan RT, hanya ada 2 kelas dan memiliki guru yang jumlahnya tak lebih dari 3 orang termasuk kepala sekolahnya. Jumlah muridnya juga paling banyak 30 orang. Mauku sih kamu masuk sekolah bagus tapi terlalu jauh dan siapa nanti yang akan mengantar dan menjemputmu. Nenekmu terlalu tua untuk bepergian dengan angkot menuju sekolah itu. Aku tak ingin membebaninya lagi. Dan, dulu belum ada ojek online. Kalau naik becak waduh tekor deh. Ongkos becak mahal Nona. Hehe...

Setiap pagi sebelum berangkat bekerja aku menyempatkan diri untuk mengantarmu sekolah sampai lonceng berbunyi dan kamu masuk kelas. Karena sepupumu Tasya juga sekolah di tempat yang sama, jadi aku tak begitu khawatir nanti kamu pulang dengan siapa. Kutitipkan kamu ke Tante Nisa, ibunya Tasya.

Di malam hari saat aku pulang dari bekerja, aku selalu tidak sabar untuk mendengarkan ceritamu tentang semua yang sudah kamu lalui di sekolah. Di hari pertama yang kamu ceritakan adalah kamu senang bersekolah dan punya teman baru. Ada Tiara, Sazkia, Windy, Aldi, Imam, dan masih banyak lagi. Kamu juga memberitahuku siapa saja guru-guru yang akan mengajarmu nanti. Yang sedikit galak dan sekaligus sebagai kepala sekolah namanya Ibu Lia. Yang baik hati namanya Ibu Neng dan satu lagi yang baik sekali sudah mengantarkanmu ke toilet saat disekolah adalah Ibu Pita.

Lihat selengkapnya