Checklist Yogyakarta - kondangan sekalian liburan, asyiik ...
Baju kondangan - Check
Sepatu kondangan - Check
Baju ganti - Check
Baju tidur - Check
Perlengkapan mandi - Check
Make up - Check
Obat-obatan - Check
Jaket - Check
Sandal - Check
Tiket pp kereta - Check
Booking guest house - Check
Sewa mobil + driver - Check
Air minum + Cemilan di kereta - Check
...
"Apalagi ya? Oh iya dompet dan isinya dong jangan sampai ketinggalan. Bisa berabe kalau sampai gak kebawa, memangnya mau jadi gelandangan disana? Dompet check juga. Hmm ... Sepertinya barang-barang penting sudah lengkap semua. Oke kalau begitu kita siap berangkat. Yogyakarta we are coming!" Seharian aku sangat sibuk mempersiapkan semua keperluanku dan juga barang-barang kamu Nona.
Memang agak repot kalau harus melakukan trip bersama anak kecil. Barang bawaannya jadi double. Ini itu semuanya dibawa. Berhubung bawa kamu jadi aku tidak bisa bergaya ala backpacker sejati yang cuma nenteng satu daypack saja sudah cukup seperti yang kulakukan dibeberapa petualanganku sebelumnya.
Yup kala itu Yogyakarta adalah tujuan kita. Kebetulan sahabatku Holla akan menikah dan aku harus datang, aku sudah berjanji padanya. Aku juga rindu dia, sangat rindu. Tante Holla adalah sahabatku yang dulu dengan setia ada disisiku saat aku sedang dalam masa kelam. Setelah lulus kuliah D3 dia melanjutkan studinya ke jenjang S1. Sementara aku ya seperti yang sudah diceritakan di bagian-bagian sebelumnya. Aku sudah bersamamu Nona. Setelah menjadi sarjana dia mengadu nasib di Jakarta sebelum akhirnya pindah ke Yogyakarta mengikuti calon suaminya. Beberapa kali dia sempat mengunjungiku di Bandung, yang kuingat dia datang saat kamu berumur 3 tahun. Dia juga datang ke pernikahanku dulu jadi sekarang saatnya aku pun harus datang ke hari bahagianya. Walaupun begitu jauh di Yogyakarta, tak apa akan kukejar. Sekalian aku ingin mengajakmu berlibur walaupun harus bolos sekolah di hari Sabtu dan Senin, hehe maaf ya. Habisnya kapan lagi coba?
Kita tak hanya berdua, kuajak serta Tante Nina dan Vio anaknya, Nenek Wiwi dan tak lupa Nenek Ema. Kalau saja nenekmu masih ada sudah pasti dia orang pertama yang akan kuajak. Dia tidak pernah merasakan liburan yang nyata selama hidupnya. Lalu kenapa kuajak mereka? Kenapa tidak kita berdua saja? Alasannya adalah karena mereka itu orang-orang yang sudah berjasa dalam hidup kita setelah nenekmu. Nenek Ema sudah menjagaku selama proses melahirkan kamu. Dia yang menemaniku malam itu, dia yang menyaksikan betapa aku kesakitan memperjuangkan hidup dan mati kita waktu itu. Dia yang memberiku semangat untuk tetap bertahan untuk hidup, demi kamu. Sesekali Nenek Ema juga ikut menjagamu setelah kamu tumbuh besar.