Sampiran Durian

Azul
Chapter #2

Awalan Akhir

Sang mega merah kembali duduk di singgasananya, menyinari alam, membakar awan dan membangunkan insan dalam tidur yang lelap. Embun pagi menetes membasahi tanah. Ayam berkokok lebih nyaring dari biasanya. Hawa yang sejuk dan lumayan dingin ini sangat cocok bagi mereka yang hanya ingin bermalas-malasan. Angin bersahabat menggoyangkan rumput hijau, seakan menari nikmati pagi. Ketenangan terpancar hampir dari tiap-tiap sudut kampung ini. Namanya kampung kebon jeruk. Tidak begitu ramai orang yang tinggal disini mengingat masih banyak pohon dan rumput liar serta ilalang yang bertebaran.

Tak lama kemudian, ketenangan itu sirna oleh kesibukan suatu rumah yang ada di pojok jalan Kampung Kebon Jeruk. Rumah tersebut adalah kediaman Pak Ali, di sana sudah tampak kesibukan yang tidak biasa. Kambing empat ekor terlihat asik menyantap rumput dipekarangan. Bu Yani, istri Pak Ali bersama dengan tetangganya, sedang membereskan alat makan. Ada yang mencucinya, ada yang menyiapkan dan membawa-bawa alat tersebut dari dapur ke ruangan tengah.

Syahdan, sudah ramai orang di luar rumah Pak Ali menanti. Kelihatannya, Pak Ali sedang mengadakan syukuran. Dalam hal ini, seorang bayi yang telah berusia 40 hari akan di potong rambutnya, diberikan nama, serta aqiqah. Pengambilan 40 hari ini dikarenakan adanya kendala dana sehingga kambing yang harusnya diberikan 7 hari baru bisa dibeli setelah 40 hari berjalan. Jadi, setelah dipikir-pikir, Pak Ali menggambungkan ketiga acara tersebut. Para tetangga banyak yang membantu terutama ibu-ibu, beberapa kaum bapak hanya duduk di pinggiran jalan sambil menghisap batang rokok sambil melihat was-was ke arah rumah Pak Ali, menunggu ketika hidangan sudah siap.

Pak Ali saat itu sedang mengasah golok pemberian ayahnya, konon katanya golok itu dipakai ayahnya untuk membantai para kompeni yang hampir mau membakar habis rumah ini. Syahdan, Matahari mulai tinggi dan ayam telah lari mencari cacing, tandanya hari semakin siang. Ustad yang mengisi acara tahlilanpum telah sampai di kediaman Pak Ali. Beruntung semua hal sudah beres dan siap untuk mengikuti "rundown" yang telah dibuat.

Lihat selengkapnya