Sampiran Durian

Azul
Chapter #3

Akhiran Awal

Raja langit menyingsing dengan damai dan tenang, perlahan ia mengangkat diri dari ufuk timur. Kelihatannya, angin menari nikmati suasana pagi. Orang - orang telah bangun, bahkan semenjak matahari belum naik ke angkasa. Hiruk pikuk perumahan paninggilan ini sudah terasa dari tadi. Kuda besi tampak terdengar mondar-mandir dari perumahan ini. Hijau-hijauan terlihat dari semua dinding dan pintu masuknya. Beberapa rumah ada yang dihiasi pot gantung, hidroponik serta pohon kecil dan tanaman lainnya. Pagi ini tak jauh beda seperti biasanya, orang mulai menyalakan kendaraan mereka untuk bekerja, sekolah, kuliah dan lain-lain. Ada pula yang memilih menyiram tanaman dengan hanya berpakaian kaos kutang. Di sisi lain terlihat penghuni yang masih memakai piyama sambil merajut kain di teras.

Syahdan, berbeda dengan Pak Lukman dan Bu Tuti. Mereka yang biasanya sudah jalan paling dulu ketimbang tetangga, sekarang malah sibuk di dalam rumahnya.

"Ya dek Rusli, jangan lupa ya jam 9, di tempat makan biasa ya. Ajak keluargamu ya dek, jangan lupa” Seru Pak Lukman melalui telepon genggam nya

"Siap kak..... hahahahaha gak kerasa udah 40 hari anak mu"

Lihat selengkapnya