"jaga diri baik baik, aku jalan dulu. Hari ini hari penting lhoooo" Ujar Pak Ali ke istri tercintanya
"Iya nih.... udah beberapa hari gak kerja, malah langsung syuting" Tanggap Bu Yani
"ehehehehehehe, ini namanya rezeki, aku jalan ya..." Pamit Pak Ali
Bu Yani mencium tangan Pak Ali. Lalu pak Ali memakai jaket kulit dan mengenakan sepatu serta membawa tas nya dan pergi menggunakan sepeda. Bu Yani kembali masuk ke rumah dan mengunci pintu. Bersiap untuk memberikan asi kepada si buah hati, sambil menyalakan TV untuk menghibur dirinya. Pagi yang lumayan cerah, awan yang menaungi, dan bau rumput pagi terkena embun sangatlah tentram. Matahari saja tampaknya masih bersembunyi dalam selimut cakrawala. Walau terkadang sang ayam masih menang dalam perlombaan pagi hari.
Bu Yani memutuskan untuk berada di beranda teras menikmati pagi bersama si buah hati yang tengah di berikan ASI tersebut. Setelah membuka kembali kunci rumah, Bu Yani duduk di atas kursi panjang yang terbuat dari rotan. Memang agak kusam tapi dari segi kekuatan, kursi itu bisa diduduki sekitar 3 atau 4 orang dewasa. Bu Yani melihat-lihat ke sekeliling sembari menarik nafas panjang guna mendapatkan keegaran pagi. Dari kejauhan terlihat ibu-ibu penjual sayur datang.
"yuk Bu beli mbak ... " Ajakan Mbok Sayur dengan suara lembut
"gak beli dulu mbok sekarang"
"oh ya udah bu. Eh anak bu dah lahiran? wahhh, saya pulang kampung kemaren, jadi gak tahu nih kabar terkini. hehehehehe" Canda mbok Sayur
"alahmadulillah banget bu, iya nih"
"siapa nih bu namanya?" Tanya Mbok Sayur
"ohhh, namanya ... "
"mmbooookk mau beli" Seru pembeli di ujung jalan
"oh iya bu iya ... " karena kaget, si mbok pergi membawa dagangannya dengan tergesa-gesa
lalu, ketika Bu Yani telah kembali ke beranda rumah, telpon dari handphone Bu Yani berdering.
KRING . . . . . . . . KRING . . . . . . . . .KRING . . . . . . . .
Syahdan, Bu Yani masuk ke dalam rumah dan menaruh bayi nya yang telah tertidur pulas di ranjangnya. Setelahnya, di ambilah handphone tersebut. Tampak missed call satu kali. Bu Yani bingung dan menerka siapa yang menelponnya. Bu Yani berniat ingin menelpon balik. Ketika baru saja ingin menekan tombol call, handphone Bu Yani kembali berdering. Dengan sigap langsung Bu Yani angakat nomor tersebut.
"Assalamu'alaikum, ini siapa ya?"
"Wa'alaikumussalam bu, saya dari perumahan jacergas bu"
"Oh iya mbak ada apa?"