Perumahan Jacergas sangat nyaman. Semua sudah tersedia lengkap di sana. Tepat di tengah perumahan itu terdapat taman kecil yang dapat dipakai untuk sekadar bersantai sambil menhirup udara segar dari pepohonan rindangyang tumbuh di sana. Rumah di perumahan ini hanya memiliki dua tipe, yaitu dua kamar tidur dan satu kamar mandi satu lantai, serta dua kamar tidur dua kamar mandi dua lantai. Denah dari perumahan ini membentuk belah ketupat. Lalu masing masing sisinya terdapat dua baris rumah. Rumah tipe satu dibagian dalam dan yang tipe dua dibagian luar. Lalu ada pagar yang tidak begitu tinggi terpasang di luar sekiling perumahan itu. Ada dua pintu keluar masuk, pintu depan dan belakang. Pintu depan mengarah langsung ke jalan raya, sedangkan yang pintu belakang mengarah ke pemungkiman sekitar dan jalan tembus ke jalan raya yang lain.
Bu Yani berjalan dengan hati hati dan menyebrang dari jalan raya, lalu melewati pemungkiman sekitar dan masuk ke perumahan Jacergas. Bu Yani langsung menuju bagian pemasaran.
"Assalamu'alaikum, selamat pagi"
"Wa'alakimussalam, eh Bu Yani. Istri Pak Ali ya??? saya Bu Tuti istri Pak Lukman. Kita pernah berbincang beberapa hari yang lalu" Mereka berdua bersalaman
"Oh ya bu, saya ingat. Bu Tuti sedang apa di sini?" Tanya Bu Yani
"Ini lho bu, mau lihat rumah baru aja"
"Ibu beli rumah di sini ya? Sambli Bu Yani tersenyum
"wah iya betul bu"
"saya juga,. Wah kita jadi tetangga. hahahaha"
"bu nomor berapa rumahnya?" Tanya Bu Tuti tak percaya
"Saya nomor 19 bu, yang paling ujung"
"Lho saya sebelahnya Bu nomor 18"
"Gak nyangka bisa ketemu dan bersama seperti ini. ahahahahaha"
"Wah ternyata sesama tetangga sudah saling kenal ya, hahahahah. Berhubung saya menguping dah ternyata kalian berdua bersebalahan, jadi mari kita berangkat bersama" Pihak Perumahan menyela pembicaraan Bu Yani dan Bu Tuti