Sampiran Durian

Azul
Chapter #28

Daidan

Syahdan, selang beberapa hari setelah kejadian itu, sore jingga dalam kehangatan matahari yang bersinar. Suasana tenang dan lumayan bersahabat. Keluarga Pak Ali dan Pak Lukman melaksanakan syukuran kecil kecilan untuk kepindahan rumah mereka sekaligus berterima kasih atas keselamatan mereka tempo hari. Di rumahnya terlihat tetangga dekat Pak Ali seperti Bu Nia dan keluarga, beserta Pak Lukman dan keluarga kecil mereka. Berlangsung sangat hangat, Teh pun terasa hangat mengikuti hati mereka. Makanan dihidangkan walau hanya sekadar saja. Bukan sedih ataupun kehilangan, justru malah kegembiraan dan tawa yang menyeruah. Karena masing-masing dari mereka mengerti bahwa ini bukanlah perpisahan namun awal baru. Ini hanyalah pindah rumah yang berarti kapan waktu bisa bertemu dan bermain bersama kembali Teduh suasana di teras rumah Pak Ali, tak begitu panas walau matahari telah bersinar di sana. Banyak sekali yang datang, tetangga di perumahan baru maupun di rumah yang lama. Semua datang. Dari keluarga Pak Ali maupun Pak Lukman. Teman Pak Lukman maupun teman Pak Ali. Terlihat dari rumah Pak Ali anak anak berlarian bermain bersama.

"Ya begitulah bapak-bapak dan ibu-ibu, kami pindah ya istilahnya upgrade lah, ahahahha" canda Pak Ali

"Bener tuh Pak, sekali kali nikmatin yang mewah, hehehehe" Tetangga lama Pak Ali berseru

"Betul sekali, kan hadist riwayat Ibnu Hibban yang disahihkan oleh Al-Arna'uth yang insyaallah artinya, empat faktor kebahagiaan; wanita (istri) shalihah, rumah yang lapang, tetangga yang shaleh, dan kendaraan yang nyaman"

" kendaraan mungkin ya pak selanjutnya?" Tanya canda Pak Lukman

"Hahahahah doakan saja"

[{()}]

"Apa yang mau kau beritahu man pada kita?" Tanya Julia

"Waktu aku mengikuti kopasus selama 6 tahun itu, aku belajar banyak hal. Dan itu terpakai pada hari-hari macam ini. Kalian berdua tahukan kenapa aku pindah ke kepolisian"

"Ya kami tahu, tapi apa yang sebenarnya mau kau bicarakan?" Ucap Rudi sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal

Lihat selengkapnya