Timmy yang tengah berlarian di atas kap mobil akhirnya sampai di dekat pick up tersebut. Ia perhatikan dari jarak yang lumayan dekat. Tak terlihat batang hidung siapapun di sana. Perlahan turun dari kapmobil, Timmy tak lepas pandangan dari arah mobil pickup di dekatnya. Perlahan namun pasti ia berjalan. Namun tiba-tiba dari sisi kanan, tangan Timmy ditendang oleh seseorang. Senapannya terlempar entah kenapa. Walau ia bisa menahan dirinya, tubuh itu terhempas ke arah kiri dan menyandar ke mobil. Timmy menoleh ke arah kanan, pemuda sedang berlari ke arahnya dengan tangan mengepal siap untuk menghantam wajah Timmy. Melihat itu, Timmy mencondongkan tubuhnya ke kiri. Ketika pemuda itu telah sangat dekat, pukulannya hampir mengenai wajah Timmy. Timmy memutar badannya sedikit ke kanan lalu langsung menyerang uppercut. Pemuda itu memiliki refleks yang sangat baik. Ia langsung menaruh tangannya di bawah dagunya untuk menahan pukulan Timmy. Namun tenaga Timmy yang sangat besar membuat nya tetap terkena imbas yang lumayan. Badannya linglung. Akibat banyak orang yang berlarian, pemuda itu tersenggol dan jatuh. Timmy langsung mengambil X26 miliknya dan membidik orang ini.
PPPPPZZZZZZZZTTTTTT
"hampir saja tadi, jika kena pukulan telaknya di wajahku. Aku akan di rumah sakit untuk beberapa bulan kedepan." Ujar Timmy lega
"Pusat, di sini Timmy, kirimkan unit untuk menahan orang di bagian parkir zona kuning, nomor 22" Cakap Timmy di radio
"Baik"
Timmy berdiri dan berjalan lalu memborgol orang yang yang tengah pingsan tersebut. Setelah menunggu beberapa lama. Orang dari pihak militer datang dan membawa pergi pemuda itu.Timmy segera berlari ke arah dua keluarga yang ditinggalnya itu.
[{()}]
"Diam di sana kalian semua"
"eh eh eh, bb...bb...baik"
"Sebentar ya pak, ini tak akan lama" Ujar Timmy